YAMAN (Jurnalislam.com) – Pasukan pro-pemerintah berhasil mendorong pemberontak Houthi dari kubu terakhir mereka yang tersisa di kota pelabuhan selatan Yaman, Aden, sumber mengatakan kepada Al Jazeera.
Setidaknya 20 pasukan pemberontak Houthi tewas pada Rabu (22/07/2015) dalam usahanya untuk mempertahankan lingkungan kota Masheeq, daerah di mana terdapat sebuah istana milik Presiden Abd-Rabbu Mansour Hadi yang diasingkan.
Sumber mengatakan kepada Al Jazeera bahwa para pejuang pro-Hadi merebut kembali istana selama pertempuran.
Masheeq diyakini merupakan pertahanan terakhir pemberontak Houthi di Aden, yang telah didorong keluar dari kota terbesar kedua Yaman selama dua minggu terakhir.
Pejuang Perlawanan Rakyat – milisi selatan anti-Houthi – sebagian besar bertanggung jawab untuk serangan tersebut.
Serangan terjadi saat bandara internasional Aden dibuka kembali pada hari Rabu, dengan pesawat Saudi Arabian mendarat dengan perlengkapan militer.
Jumat lalu, Wakil Presiden pengasingan Khaled Bahah mengatakan di akun Facebook-nya bahwa Aden telah dibebaskan dan bahwa pemerintah akan berusaha "mengembalikan kehidupan" ke kota.
Syiah Houthi, bagaimanapun, telah secara konsisten menolak klaim bahwa mereka telah kehilangan kontrol atas kota, yang mereka kuasai pada bulan Maret.
Beberapa menteri dan pejabat intelijen tinggi pemerintah Yaman yang diasingkan kembali ke Aden pekan lalu, termasuk para menteri dalam negeri dan transportasi, mantan menteri dalam negeri, kepala intelijen dan wakil kepala rumah wakil.
PBB telah menyatakan Yaman berada pada posisi darurat kemanusiaan tingkat-tiga, yang merupakan skala tertinggi.
Menurut angka PBB, lebih dari 3.200 orang telah tewas sejak akhir Maret, ketika koalisi negara-negara Arab memulai serangan udara setelah Houthi merebut kendali kekuasaan negara Yaman.
Deddy | Al Jazeera | Jurniscom