Pasca Bencana, DPRD Kota Palu Ajak Seluruh Elemen Intropeksi Diri

Pasca Bencana, DPRD Kota Palu Ajak Seluruh Elemen Intropeksi Diri

Bey berharap musibah yang melanda Palu, Kabupaten Sigi dan Donggala itu dapat menjadikan seluruh elemen masyarakat dan pemangku kebijakan makin taat dengan perintah Allah dan berhenti berbuat dosa.

PALU (Jurnalislam.com) – Sejumlah anggota DPRD Kota Palu mengajak seluruh elemen mulai dari warga, wakil rakyat dan pemerintah kota untuk introspeksi diri atas musibah gempa dan tsunami yang meluluhlantahkan ibu kota Provinsi Sulawesi Tengah itu.

Sekretaris Fraksi Hanura, Bey Arifin mengatakan, dalam pandangan agama khususnya Islam, bencana alam tidaklah terjadi melainkan akibat ulah manusia sendiri.

“Saya minta maaf kepada semuanya. Bukan untuk menggurui tapi untuk saling mengingatkan bahwa bencana ini terjadi disebabkan dosa-dosa yang diperbuat,” kata Bey dalam rapat dengar pendapat antara DPRD dan Pemerintah Kota Palu di ruang sidang utama DPRD Palu, Kamis (19/10/2018) siang.

Anggota Komisi A di DPRD Palu yang juga juru dakwah itu mengutip perkataan salah satu sahabat Nabi Muhammad SAW yakni Umar bin Khattab yang mengaitkan antara bencana dengan dosa-dosa yang diperbuat manusia.

Baca juga : Habib Ali Sebut Bencana di Sulteng Berbeda, Lokasinya Pilih-pilih

“Saat sahabat nabi Umar bin Khattab menjadi khalifah (pemimpin), terjadi gempa di suatu wilayah di wilayah kekuasaannya. Saat dia ke sana, dia tidak menanyakan berapa jumlah korban akibat gempa. Dia tidak bertanya kerusakan yang ditimbulkan. Tapi yang dia tanyakan dosa apa yang telah diperbuat manusia di wilayah itu sampai Allah menurunkan bencana,” paparnya.

Bey berharap musibah yang melanda Palu, Kabupaten Sigi dan Donggala itu dapat menjadikan seluruh elemen masyarakat dan pemangku kebijakan makin taat dengan perintah Allah dan berhenti berbuat dosa.

Senada dengan Bey Arifin, Anggota DPRD Palu Fraksi Golkar Muhammad J Wartabone menyatakan sudah saatnya seluruh elemen saling merangkul dan makin menjadi pribadi yang baik serta taat kepada Allah pasca bencana yang melanda.

“Sebagaimana firman Allah bahwa sebaik-baiknya manusia adalah yang melalukan introspeksi diri atas perbuatan yang dilakukan. Sudah saatnya kita intropeksi diri. Sudah saatnya kita saling merangkul dan saling memaafkan,” katanya.

Wartabone mengingatkan seluruh pihak agar tidak terpecah belah dengan polemik yang terjadi di tengah-tengah masyarakat saat ini. Dia berharao persatuan antara umat beragama di Kota Palu makin kuat pasca bencana yang terjadi.

“Kita sudah kehilangan harta, kita sudah kehilangan keluarga. Janganlah kita sampai terpecah belah. Saya berharap hubungan antar kita semua semakin kuat,” ujar Wartabone.

Laporan: Shandi/Palu

Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.