PP Muhammadiyah Harap Pemerintah Indonesia Bisa Bantu Taliban Bangun Afganistan

JAKARTA(Jurnalislam.com) — Ketua Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Prof Syafiq A Mughni, mengatakan, setuju dengan upaya pemerintah Indonesia ikut serta bersama masyarakat internasional untuk mewujudkan perdamaian dunia yang abadi, termasuk di Afghanistan. Ini adalah amanat Undang-Undang Dasar.

“Usulan pemerintah Indonesia tentang beberapa kebijakan yang perlu diambil oleh pemerintah Afghanistan sesungguhnya memiliki urgensi kepentingan bersama, bukan untuk kepentingan Indonesia saja tetapi juga untuk kepentingan bersama,” kata Prof Syafiq, Jumat (10/9).

Prof Syafiq mengatakan, pemerintah Indonesia ingin agar Afghanistan berkembang menjadi negara yang kuat dan berperan menciptakan tata dunia yang merdeka, adil, sejahtera, dan menjunjung tinggi nilai kemanusiaan universal.

Ia juga menyampaikan, prinsip tidak mencampuri urusan dalam negeri orang lain tetap perlu dipertahankan. Tetapi tidak menafikan usulan dan harapan agar prasyarat pembangunan hubungan internasional yang lebih positif bisa terwujud. Berharap agar Afghanistan bisa terlibat dengan lembaga-lembaga internasional seperti Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) dan Organisasi Kerja Sama Islam (OKI).

Prof Syafiq mengatakan melihat latar belakang pendidikan dan paham keagamaan masyarakat Afghanistan, mereka punya modal besar untuk mengadopsi spirit wasathiyah atau moderasi. Darul Ulum Deoband di India yang menjadi rujukan pendidikan dan keagamaan Taliban adalah lembaga yang menganut nasionalisme komposit, sebuah paham kebangsaan yang memayungi semua warga negara dengan beragam agama dan etnisitas.

“Deoband tidak terlibat dalam hiruk-pikuk kekuasaan di India. Paham Deoband juga mengakui realitas faham keagamaan yang berbeda, sekalipun secara formal bermazhab Hanafi dalam fiqih, dan Maturidi dalam teologi. Ini mazhab yang sangat umum di hampir semua negara di Kawasan Asia Tengah,” jelasnya.

Ia menerangkan, Taliban juga tidak memiliki visi internasionalisme Islam, dan tidak membangun jaringan dengan gerakan-gerakan transnasional. Karena itu kecil kemungkinan menjadi negara yang akan mengekspor terorisme. Karena pengalaman sejarah penjajahan yang panjang, semangat anti-penjajahan menjadi orientasi keagamaan dan politik yang paling kuat.

“Semua ini adalah harapan dan tentunya semoga terwujud situasi Afghanistan yang aman, damai, adil dan sejahtera. Sekalipun itu tidak mudah, tapi kita bisa membantu doa, harapan, dan kerjasama di berbagai bidang keagamaan, sosial, pendidikan dan budaya,” ujarnya.

sumber: republika.co.id

 

Anggota Parlemen Inggris Soroti Islamofobia di Eropa

LONDON(Jurnalislam.com) — Seorang anggota parlemen Muslim, Zara Sultana menangis selama pidato yang dia buat pada Kamis (9/9). Dalam pidatonya ia berbicara tentang pelecehan yang dia terima sejak dia menjadi politikus selama debat parlemen tentang definisi Islamofobia.

Zara Sultana, anggota parlemen Partai Buruh untuk Coventry South mengatakan dia menerima berbagai pesan kasar. Di antaranya, ada yang berkirim pesan ‘Sultana, kamu dan gerombolan Muslim kamu adalah ancaman nyata bagi kemanusiaan,’ atau ‘di mana pun kamu berada kamu adalah penyakit, pergi’ dan yang lain mengatakan, bahwa dirinya adalah simpatisan teroris dan sampah bumi.

“Sebelum terpilih, saya gugup menjadi wanita Muslim di mata publik,” kata Sultana di Westminster Hall, dilansir dari Anadolu Agency, Jumat (10/9).

Sultana mengaku tumbuh dewasa dan telah terbiasa melihat pelecehan yang dialami oleh Muslim Inggris. Karenanya dia juga mengetahui perjalanannya sebagai muslim tidak akan mudah. “Dan ketika gadis-gadis muda bertanya kepada saya bagaimana rasanya, saya ingin mengatakan bahwa saya salah karena khawatir, bahwa mereka akan menghadapi tantangan yang sama seperti teman dan kolega non-Muslim mereka. Tetapi dalam waktu singkat saya di Parlemen, itu tidak benar,” kata dia.

Sultana melanjutkan menjadi seorang perempuan Muslim, menjadi seorang yang blak-blakan dan berhaluan kiri, akan menjadi sasaran rentetan rasialisme dan kebencian. Karena beberapa kelompok memandang Muslim adalah musuh mereka. “Seolah-olah saya adalah musuh negara tempat saya dilahirkan, seolah-olah saya bukan milik saya,” ujarnya.

Sultana juga mengatakan pelecehan yang dia terima semakin memburuk ketika dia mengkritik mantan perdana menteri Tony Blair karena melancarkan “perang ilegal” di Afghanistan. Sultana menggarisbawahi Islamofobia ini tidak datang dari ruang hampa, melainkan karena doktrin turun temurun.

Sultana mengatakan Sabtu ini akan menandai peringatan 20 tahun serangan teroris 11 September di Amerika Serikat. Sebuah serangan pembunuhan massal yang mengerikan yang selalu membayangi warga AS.

Menurutnya, ini adalah latar belakang perang bencana di Timur Tengah, di mana hubungan palsu ditarik antara Irak dan serangan 9/11, memberikan legitimasi palsu untuk perang yang lebih berkaitan dengan minyak daripada keselamatan warga Inggris. Sultana berharap segalanya bisa menjadi lebih baik di masa depan, saat dia menundukkan kepalanya, tetapi segalanya menjadi lebih buruk.

Mengacu pada sebuah artikel yang ditulis oleh Perdana Menteri Boris Johnson, Sultana mengatakan hari ini perdana menterinya telah mengolok-olok Muslim sebagai ‘kotak surat’ dan ‘perampok bank.’ Islamofobia, tambahnya, sangat nyata di Inggris.

“Islamofobia sangat nyata di Inggris saat ini. Orang-orang yang menyebarkan kebencian ini tidak hanya menargetkan Muslim, mereka menargetkan orang kulit hitam, mereka menargetkan orang-orang Yahudi, mereka menargetkan komunitas Gipsi, Roma dan Wisatawan, mereka menargetkan para migran dan pengungsi. Ada keamanan dalam solidaritas, dan hanya dengan menyatukan perjuangan kita, kita akan mengalahkan rasialisme,” tuturnya.

Sumber: republika.co.id

 

 

Berdalih Perang Melawan Teroris, AS Membunuh 48.308 Warga Sipil

JAKARTA(Jurnalislam.com)-Apa yang disebut Perang Melawan Teror telah menyebabkan 48.308 warga sipil tewas di Timur Tengah dan di tempat lain sebagai akibat dari pemboman AS sejak serangan 11 September 2001, sebagaimana dilaporkan oleh organisasi Airwars.

Dikutip dari The New Arab (8/9/2021), bahwa Airwars melacak tujuh tempat konflik termasuk Irak, Suriah, Yaman, Afghanistan, dan Libya untuk sebuah laporan yang diterbitkan beberapa hari sebelum peringatan 20 tahun serangan Al-Qaeda di AS, yang memicu operasi ‘Perang Melawan Teror’.

Airwars mengatakan bahwa minimal 22.679 warga sipil di Timur Tengah, Afrika, dan Asia Selatan tewas dalam serangan militer pimpinan AS sejak saat itu.

Secara mengejutkan, 97 persen korban sipil meninggal terjadi selama pendudukan AS di Afghanistan dan Irak, serta serangan militer yang dipimpin Washington melawan kelompok ISIS di Suriah dan Irak.

AS baru-baru ini mengakhiri perang 20 tahun di Afghanistan pada bulan Agustus dan Taliban merebut kembali kekuasaan, sementara Presiden Joe Biden telah bersumpah untuk mengakhiri era perang abadi.

Pendudukan pimpinan AS di Irak berlangsung dari 2003 hingga 2009, meskipun beberapa tentara masih berbasis di negara itu untuk membantu operasi melawan ISIS.

Washington mengakui pasukannya telah melakukan 91.340 serangan sejak kampanye anti-terornya di seluruh dunia yang dimulai pada 2001, kata Airwars.

Periode pemboman yang sangat intens terjadi saat invasi Irak tahun 2003, yang menyebabkan 18.695 serangan udara AS.

Itu juga merupakan tahun paling berdarah untuk kematian warga sipil dari 9/11 hingga sekarang, dengan 5.529 kehilangan nyawa mereka akibat serangan AS, sebagian besar terjadi selama invasi, kata Airwars, mengutip kelompok pelacak Irak Body Count.

Dalam operasi anti-ISIS antara 2015 dan 2017, sekitar 9.000 serangan udara terjadi setiap tahun.

Ini menjadikan 2017 sebagai tahun dengan jumlah kematian sipil tertinggi kedua, dengan 4.931 terbunuh, yang sebagian besar diduga akibat serangan koalisi pimpinan AS di Suriah dan Irak.

Angka-angka dari program Brown University Cost of War menunjukkan bahwa mencapai 370.072 warga sipil meninggal dalam perang pasca-9/11.

Margin yang lebar dalam statistik kematian yang dilaporkan Airwars akibat pemboman AS disebabkan oleh “banyak hal yang tidak diketahui mengenai kerugian sipil dalam perang”, kata organisasi itu.

Airwars mengatakan data mereka juga tidak dapat mengecualikan kematian yang disebabkan oleh serangan lain seperti “tembakan artileri dan amunisi berat lainnya” dalam kasus-kasus tertentu.

Juga tidak jelas apakah pasukan AS yang bertanggung jawab atas setiap serangan udara tertentu dalam angka-angka yang dilaporkan Airwars, seperti perang melawan ISIS ketika mitra koalisi lainnya termasuk Prancis dan Inggris juga ambil bagian.

Sementara itu, Komando Pusat Amerika Serikat (CENTCOM) saat dihubungi untuk menanggapi atas laporan Airwars tentang kematian warga sipil, mengatakan: “Informasi yang Anda minta tidak langsung tersedia di kantor kami karena mencakup beberapa operasi/serangan militer dalam rentang waktu antara 18 dan 20 tahun.” pungkasnya. (Bahri)

Sumber: The New Arab

28 Dosen UIN Bandung Lulus Uji Kompetensi Internasional

BANDUNG(Jurnalislam.com)–– Universitas Islam Negeri Sunan Gunung Djati (UIN SGD) Bandung kembali menorehkan prestasi dengan mendapatkan pengakuan internasional. Sebanyak  28 dosennya dinyatakan lulus uji kompetensi internasional.

Uji kompetensi internasional ini digelar International Boards of Standars (IBS), anggota American Academy yang bergabung bersama CHEA International Quality Group. Sertifikat kompetensi diserahterimakan langsung secara virtual oleh Presiden Chapter Asia Pasific, Prof Fauzi Hasan kepada Rektor UIN Bandung, Prof Mahmud di Gedung O Djauharuddin AR, Bandung, Selasa (7/9/2021).

“Pencapaian tingkat internasional pada individu dan institusi itu merupakan keharusan. Kami, American Academy ada di 174 negara. Berusaha memberikan pengakuan kompetensi kepada para profesional, salah satunya di Indonesia. Saat ini merupakan satu-satunya yang diakui oleh Kemendikbudristek,” ujar Fauzi Hasan.

Rektor UIN Bandung, Prof Mahmud bersyukur dengan bertambahnya dosen yang mendapatkan pengakuan internasional. Sebelumnya, ada sembilan orang di tahap awal, yang lulus uji kompetensi.

“Kita tidak bisa hanya memiliki kompetensi di tingkat lokal, tapi harus juga tingkat internasional. Mudah-mudahan ke depannya bisa lebih banyak dari sekarang. Program ini harus dikawal, terus agar ada peningkatan. Lembaga kita tidak hanya bergengsi di tingkat nasional, tapi meraih pengakuan global,” ujarnya.

Prof Mahmud mengingatkan bahwa sertifikat kompetensi tidak hanya merupakan hasil perjuangan pribadi, tapi juga Institusi. “Untuk teman-teman yang hari ini memperoleh pengakuan internasional, harus dibuktikan di lapangan. Jangan hanya bangga mendapatkan sertifikat,” kata Rektor.

“Mari melakukan perubahan menjadi lebih baik, secara individu dan institusi. Kita harus sadar berada di lembaga Islam. Memberi manfaat untuk institusi agar semakin baik lagi. Tim kerja harus terus ditata. Agar sama-sama bekerja dan bekerja bersama. Syukuri anugerah melalui institusi dimana kita bekerja,” lanjutnya.

Wakil Rektor Bidang Akademik Prof Rosihon Anwar menegaskan, diraihnya sertifikat keahlian internasional mendukung perolehan rekognisi di tingkat regional Asia Tenggara tahun 2025 dan selanjutnya di tingkat global.

Laznas BMH Salurkan Bantuan di Pedalaman Lereng Tengger

JATIM(Jurnalislam.com)–Laznas Baitul Maal Hidayatullah (BMH) Perwakilan Jawa Timur telah medistribusikan bantuan Program Muharram Bangkit tahap ke-2 berupa sembako dan gizi untuk masyarakat & anak-anak di Lereng Tengger, Senduro, Lumajang, Jawa Timur. Selasa (7/9/21)

Dalam penyerahan bantuan Muharram Bangkit tahun ini, sebanyak 1.034 Paket telah terdistribusikan kepada penerima manfaat yang tersebar hingga 25 kabupaten & kota di Jawa Timur.

“Setelah melewati medan yang sangat sulit, alhamdulillah Tim BMH bisa sampai hingga Lereng Tengger ini untuk membagikan bantuan untuk anak-anak Mualaf Suku Tengger & masyarakat sekitar.”ujar Imam Muslim, Kepala Divisi Program dan Pemberdayaan BMH Perwakilan Jawa Timur.

Adapun bantuan dari Laznas BMH mencakup kurma, susu, roti dan madu untuk penambah vitamin anak-anak hingga makanan tambahan lainnya.

Dalam mendistribusikan paket bantuan Muharram Bangkit tersebut, Tim BMH melakukan protokol kesehatan dengan mengantarkan langsung dari rumah ke rumah warga yang membutuhkan, agar tidak menimbulkan kerumunan. Lalu anak-anak yang sudah menunggu dirumahnya masing-masing menyambut dengan suka cita

Di daerah Lereng Tengger tersebut terdapat perkampungan Desa Argosari yang diisi oleh warga asli Suku Tengger. Tinggal di daerah terpencil di sekitaran Lereng Tengger memaksa mereka hidup dengan keadaan yang serba terbatas, termasuk ketersediaan gizi serta perekonomian yang masih lemah.

“Bantuan ini sangat bermanfaat bagi anak-anak Tengger sini. Mereka selama ini jarang minum susu & madu juga, Alhamdulillah mereka senang dengan adanya paket Muharram dari BMH.”imbuh Ustadz Bukhori Muslim, Dai BMH di Kampung Mualaf Lereng Tengger.

Taliban Sambut Baik Hubungan dengan Negara Manapun Kecuali Israel

KABUL(Jurnalislam.com)–Imarah Islam Afghanistan mengumumkan bahwa mereka bersedia menjalin hubungan dengan negara mana pun kecuali Israel.

Suhail Shaheen, juru bicara Taliban mengatakan pemerintahan baru tidak akan mengakui Israel, hal tersebut ia sampaikan setelah Taliban mengumumkan telah membentuk pemerintahan sementara,

“Ya, tentu saja, dalam babak baru jika Amerika ingin memiliki hubungan dengan kami, yang dapat menjadi kepentingan kedua negara dan rakyat, dan jika mereka ingin berpartisipasi dalam rekonstruksi Afghanistan, mereka dipersilakan,” kata Shaheen kepada Sputnik News Rusia sebaimana dilansir The New Arab (8/9/2021).

“Tentu saja, kami tidak akan memiliki hubungan dengan Israel. Kami ingin memiliki hubungan dengan negara lain, Israel tidak termasuk di antara negara-negara ini.” imbuhnya.

Tidak ada wanita dalam pemerintahan baru Taliban dan ada beberapa nama yang diumumkan pada hari Selasa kemarin masih masuk dalam daftar hitam AS. Di antara mereka yang disebutkan dalam kabinet adalah Sirajuddin Haqqani sebagai menteri dalam negeri, meskipun masih ditetapkan AS sebagai teroris dengan hadiah hingga $10 juta untuk informasi yang mengarah pada penangkapannya.

AS dengan cepat menyatakan keprihatinan terkait pilihan yang dibuat untuk pemerintah baru Afghanistan.

“Kami mencatat daftar nama yang diumumkan secara eksklusif terdiri dari individu yang menjadi anggota Taliban atau rekan dekat mereka dan tidak ada wanita. Kami juga prihatin dengan afiliasi dan rekam jejak beberapa individu,” kata juru bicara Departemen Luar Negeri AS.

Taliban telah dikaitkan dengan organisasi Al-Qaeda sejak 1990-an, yang dikenal terlibat dalam menyuarakan anti-Israel. (Bahri)

Sumber: The New Arab

Sambungkan Asa Warga Garut- Tasikmalaya, Jembatan Lapuk nan Berbahaya itu Kini Bersalin Rupa

GARUT(Jurnalislam.com)–Terhitung 15 tahun usia jembatan kayu di perbatasan Simpang – Kab. Garut & Cempakasari – Kab. Tasikmalaya. Jembatan tersebut sudah lapuk termakan usia.

Terkadang, roda motor yang melalui jembatan tersebut tersangkut di sela-sela kayu. Sungguh kondisi yang membahayakan orang-orang yang melaluinya. Bahkan, jika air sungai di bawahnya meluap naik karena banjir besar 5 tahunan, tentu arusnya akan merobohkan jembatan.

Kondisi ini ditangkap oleh Relawan Nusantara dan Sinergy for Humanity (S4H) dari Sinergi Foundation. Bergotong-royong dari donasi kebaikan para donatur, akhirnya mereka membangun jembatan gantung.

“Ini dibangun sepenuhnya oleh masyarakat dari dua desa, yang tanpa lelah bekerja siang-malam. Mereka bekerjasama sehingga jembatan ini bisa terwujud sekarang,” kata Asep Irawan, CEO Sinergi Foundation.

Keberadaan jembatan ini pun sangat disyukuri oleh dua siswa SMP, Dikeu dan Winda. Mereka menuturkan, dulu kondisi jembatan tersebut sungguh menghambat mereka menuntut ilmu di sekolah yang terletak di Simpang – Garut (SMP keduanya sudah tidak menerapkan daring). Padahal mau tak mau, mereka harus melalui jembatan ini karena tidak ada jalan lain.

“Alhamdulillah, semoga jembatan dari Relawan Nusantara & Sinergy for Humanity bisa awet, bermanfaat bagi masyarakat sekitar,” kata Winda.

Jembatan bernama Merah Putih ini membentang sepanjang 80 meter. Lain dengan sebelumnya, jembatan ini tidak terbuat dari kayu dan berisi material yang lebih kuat. Asep berharap, masyarakat dari kedua desa bisa memelihara jembatan ini dengan baik hingga bertahun-tahun kedepan. []

MUI Dorong UMKM Ikuti Program Sertifikasi Halal

JAKARTA(Jurnalislam.com) – Majelis Ulama Indonesia (MUI) DKI Jakarta melalui Bidang Ekonomi, menyelenggarakan webinar Jakarta Halal Centre dengan tema “Antara Kewajiban dan Manfaat Sertifikat Halal dalam Membangun Bisnis UMKM” pada Rabu (8/9).

Hadir dalam webinar tersebut, ketua umum MUI DKI Jakarta KH Munahar Muchtar, Penggagas Jakarta Halal Centre drg Deden Edi, kontributor UMKM Mochamad Sutarsono dan pendamping UMKM DKI Jakarta Bambang Pranoto.

Dalam sambutannya Kiai Munahar Muchtar mengatakan di masa pandemi ini, terasa sekali perhatian seluruh energi bangsa tercurah dalam penanggulangan pandemi di sektor kesehatan, sehingga faktor ekonomi seolah terpinggirkan. Hal ini berdampak kepada daya beli dan perputaran uang di kalangan masyarakat yang menurun.

Terlebih para UMKM yang sekarang sedang terserak diterpa badai pandemi, sehingga perlu adanya percepatan pertumbuhan UMKM agar lebih maju lagi.”Webinar ini diharapkan akan mempersiapkan UMKM dalam menghadapi pandemi dan pasca pandemi, karena jika tidak dibantu maka percepatan pertumbuhan UMKM akan terhambat.” ujar Kiai Munahar Muchtar.

Kiai Munahar Muchtar menambahkan kewajiban untuk bersertifikasi halal, sejalan dengan manfaat yang diperoleh, yaitu membangun kepercayaan masyarakat bahwa produk yang dihasilkan halal dan dapat dipasarkan dengan baik ke masyarakat luas. “Perlu diingat bukan hanya halal saja, akan tetapi thoyib dan suci,” ujarnya.

Sementara itu, drg Deden Edi menyampaikan dalam pemaparannya, bahwa saat ini adalah saat yang tepat dalam mempersiapkan UMKM untuk naik kelas, yaitu melengkapi usahanya dengan legalitas juga sertifikat halalnya, sehingga ketika pasar sudah pulih dan sertifikat halal sudah siap, menjadikan UMKM siap bersaing dan lebih berani berekspansi di pasar.

“Jakarta Halal Center yang akan menjadi wadah berkumpulnya UMKM di bawah MUI DKI ini, diharapkan  dapat memberikan kontribusi dalam menghimpun dan membangkitkan semangat UMKM dalam menjalankan usahanya,” kata drg Deden, yang juga sebagai sekretaris bidang Ekonomi MUI DKI Jakarta.

Kegiatan webinar ini diikuti oleh 350 peserta yang terdiri dari pengurus MUI DKI Jakarta, UMKM se-Indonesia, Komunitas Bisnis Jakarta Halal Centre, komunitas bisnis binaan.

 

PM Imarah Islam Afganistan Serukan Masyarakat Berpartisipasi Bangun Negara

KABUL(Jurnalislam.com)– Perdana menteri baru Imarah Islam Afghanistan, dalam sebuah wawancara eksklusif dengan Al Jazeera, meminta para mantan pejabat yang melarikan diri ketika Taliban merebut kekuasaan bulan lalu untuk kembali ke negara itu, ia tegaskan bahwa Taliban akan menjamin keamanan dan keselamatan mereka.

Mullah Mohammad Hasan Akhund juga mengatakan pada hari Rabu (8/9/2021) bahwa pemerintah sementara akan menjamin keamanan diplomat, kedutaan besar dan lembaga bantuan kemanusiaan, pemerintahan yang baru menekankan bahwa ingin membangun hubungan yang positif dan kuat dengan negara-negara di kawasan dan sekitarnya.

Akhund, merupakan rekan dekat dan penasihat politik mendiang Mullah Omar, pendiri Taliban dan pemimpin tertinggi pertamanya, menilai para pemimpin gerakan itu menghadapi “tanggung jawab dan ujian besar” terhadap rakyat Afghanistan.

“Kami telah menderita kerugian besar dalam uang dan nyawa untuk momen bersejarah ini dalam sejarah Afghanistan,” terang Akhund.

“Tahap pertumpahan darah, pembunuhan, dan penghinaan terhadap orang-orang di Afghanistan telah berakhir, dan kami telah membayar mahal untuk ini.” sambungnya.

Lebih lanjut Akhund juga menegaskan kembali akan janji amnesti Taliban bagi siapa saja yang telah bekerja bersama Amerika Serikat dan pemerintahan yang didukung barat setelah invasi tahun 2001.

“Tidak ada yang bisa membuktikan bahwa dia menjadi sasaran balas dendam. Dan dalam keadaan tegang seperti itu, mudah untuk melakukan apa yang Anda inginkan. Tapi Taliban disiplin dan mengendalikan orang-orang bersenjatanya. Dan, kami tidak akan merugikan siapa pun karena tindakannya sebelumnya,” katanya.

“Oleh karena itu, saya meyakinkan bangsa Islam, khususnya rakyat Afghanistan, bahwa kami menginginkan semua kebaikan, penyebab kesuksesan dan kesejahteraan, dan kami berusaha untuk membangun sistem Islam,” tambahnya, seraya meminta “semua masyarakat untuk berpartisipasi bersama kami dalam hal ini. Pembangunan yang diberkati”.

Pernyataan Perdana Menteri itu dikeluarkan sehari setelah Taliban mengumumkan pemerintahan sementaranya. Dari 33 jabatan yang diumumkan, 14 adalah mantan pejabat Taliban selama pemerintahan 1996-2001 sebelumnya, lima adalah mantan tahanan Guantanamo, dan 12 sisanya adalah pejabat dari generasi kedua gerakan tersebut.

Sementara China dan Uzbekistan telah menyatakan kesediaan mereka untuk bekerja sama dengan Taliban, namun Uni Eropa dan PBB menyatakan ketidaksetujuan mereka terhadap komposisi pemerintah Afghanistan yang baru tersebut. AS mengatakan tindakannya harus diadili, tetapi menurut AS mencatat bahwa pemerintah transisi yang tidak menyertakan kelompok lain tidak akan menjadi pertanda baik bagi stabilitas masa depan negara itu. (Bahri)

Sumber: Al Jazeera

Nasib Guru Madrasah Swasta Perlu Diperhatikan

JAKARTA(Jurnalislam.com)— Direktorat Jenderal Pendidikan Islam (Ditjen Pendis) Kementerian Agama tengah menyusun pedoman pengangkatan guru madrasah swasta.  Direktur Jenderal Pendis Muhammad Ali Ramdhani berpesan agar penyusunannya memperhatikan kemanfaatan, kesesuaian dengan regulasi, dan dinamika kemasyarakatan.

“Dalam menyusun pedoman harus memperhatikan kondisi masyarakat. Pedoman ini akan menjadi KMA (Keputusan Menteri Agama) yang bersifat mengikat. Oleh sebab itu, jangan sampai menyulitkan kiprah guru madrasah,” kata Ramdhani dalam Focus Grup Discussion Finalisasi Draf Keputusan Kementerian Agama tentang Pengangkatan Guru di Madrasah di Bogor, Rabu (8/9/2021).

Dikatakan Ramdhani, guru madrasah sebagai garda terdepan dalam menyiapkan generasi masa depan, tentunya memiliki peran yang urgen. Oleh sebab itu, guru madrasah harus memiliki kompetensi yang unggul, baik dari segi background pendidikan maupun pemahaman agamanya.

“Kita menghendaki guru yang memiliki kualitas akademik yang unggul, meski itu bukan puncak dari tujuan pendidikan madrasah. Sebab, lembaga pendidikan Islam ini memiliki aksentuasi dalam dua hal, sains dan agama,” ujar Guru Besar UIN Sunan Gunung Djati Bandung.

Direktur Guru dan Tenaga Kependidikan (GTK) Madrasah, Muhammad Zain mengatakan, regulasi ini akan menjadi acuan bagi pengelola madrasah dalam merekrut guru. Menurutnya, kehadiran KMA ini akan melengkapi regulasi yang mengatur tentang pengangkatan guru di madrasah yang diselenggarakan masyarakat.

“Kemenag sebagai regulator tentunya perlu menyusun pedoman, walaupun pengangkatan guru di madrasah swasta memang merupakan kewenangan pengelola madrasah tersebut,” ujar Zain.

Menurut Zain, Kemenag ingin menjamin mutu proses pembelajaran di madrasah. Oleh karena itu, pedoman yang sedang disusun harus berorientasi pada penddikan yang berkualitas dan dapat dipertanggungjawabkan.

Salah satu item yang diatur dalam KMA tersebut adalah calon guru yang diangkat haruslah berkualifikasi S.1.  “Dengan adanya pedoman ini, madrasah diharapkan dapat menjaring guru yang kompeten, profesional, dan berintegritas. Sehingga proses pendidikan di madrasah akan memiliki kualitas yang unggul,” harap Zain.