PARIS (Jurnalislam.com) – Pengunjuk rasa Yellow Vest (Rompi Kuning) pada hari Kamis (13/12/2018) bersumpah akan mengadakan demonstrasi besar di Perancis pada hari Sabtu.
Berbicara pada konferensi pers di ibukota Paris, Maxime Nicolle, salah satu tokoh terkemuka gerakan Rompi Kuning, mengatakan mereka akan mengadakan aksi protes meskipun pemerintah menyerukan untuk berhenti setelah penembakan Strasbourg.
Priscilla Ludosky, juru bicara gerakan itu, mengatakan warga “kelelahan karena beban pajak yang besar.”
Sejak 17 November, ribuan demonstran mengenakan rompi kuning terang – Yellow Vest – telah berkumpul di kota-kota besar Prancis, termasuk ibukota Paris, untuk memprotes kebijakan Macron yang kontroversial mengenai kenaikan pajak bahan bakar dan situasi ekonomi yang memburuk.
Baca juga:
-
Kerusuhan Paris: Presiden Perancis akan Temui Serikat Pekerja dan Pemimpin Bisnis
-
Sudah 1.220 Demontran Ditangkap dalam Kerusuhan Kenaikan BBM di Perancis
-
Kerusuhan Meningkat, Perancis Tunda Rencana Kenaikan Harga BBM
-
Demo Kenaikan BBM di Paris Rusuh, 222 Pasukan Keamanan Terluka
Para demonstran, yang umumnya tinggal di daerah pedesaan karena harga sewa yang tinggi di kota-kota, telah meminta Macron untuk memotong pajak bahan bakar dan mengurangi kesulitan ekonomi mereka.
Menurut survei baru-baru ini, 84 persen orang Prancis – kebanyakan dari kelompok berpendapatan menengah – mendukung aksi protes.
Harga bahan bakar di Prancis telah meningkat lebih dari 20 persen tahun ini.
Protes Rompi Kuning dimulai di Perancis tetapi merambat ke negara-negara Eropa lainnya termasuk Brussels dan Belanda.