WONOSOBO (Jurnalislam.com) – Arga Ramadhan, oknum dari organisasi Patriot Garuda Nusantara (PGN) yang membuat kericuhan di halaman Masjid Al-Huda Sudagaran, Wonosobo, Jawa Tengah kemarin, Ahad (30/12/2018) akhirnya meminta maaf. Bersama puluhan rekannya, Arga melakukan mengintimidasi peserta Aksi Bela Uighur yang hendak melakukan shalat dzuhur di masjid yang juga menjadi titik kumpul aksi tersebut..
“Saya mewakili oknum mohon maaf sebesar-besarnya, dengan kerendahan hati saya atas kejadian tadi pada hari minggu pukul 12.00 WIB, kami tadi melakukan hal hal yang kurang berkenan di hati saudara kami mohon maaf yang sebesar-besarnya,” katanya di hadapan puluhan umat Islam yang mengawal jalannya audensi di Pendopo Bupati Wonosobo, Ahad (30/12/2018) malam.
“Mungkin untuk kedepan kita bersatu, bisa berkolaborasi, untuk Wonosobo lebih damai, lebih maju dan lebih berkarya,” sambungnya.
[embedyt] https://www.youtube.com/watch?v=VZvp3_vA9tc[/embedyt]
Sementara itu, Muntako ketua Mujahidin 1912, meminta umat Islam untuk tidak memperpanjang kasus tersebut. Ia menyebut Kapolresta Wonosobo AKBP Abdul Waras telah berjanji untuk menindak tegas oknum-oknum PGN apabila kembali membuat keributan terhadap umat Islam Wonosobo.
“Setelah pulang dari sini semua clear tidak ada masalah, dan sudah ada komitmen dari bapak Kapolres bahwa ketika sewaktu waktu ini terjadi lagi, kita tidak usah melapor delik aduan semua biar pak Kapolres yang menindak,” ungkapnya.
Sebagaimana diketahui sebelumnya, sekelompok massa berseragam PGN melakukan penyerangan terhadap peserta aksi Solidaritas Muslim Uighur di Masjid Al Huda, Sudagaraan Wonosobo saat hendak melakukan shalat Zuhur Berjamaah pada Ahad (30/12/2018).
Massa PGN juga berusaha merebut bendera tauhid dari peserta hingga memicu aksi saling dorong dan nyaris baku hantam. Oleh karena itu, ratusan umat Islam melaporkan kasus tersebut ke pihak aparat pada ahad malam.
Ujungnya minta maaf dan dimaafin, mbok yo sekali skali di tahan disell biar ada rasa bersalah yang dalam, ntar juga bikin ulah lagi pake kedok beda…
TIDAK HANYA PGN SAJA TAPI ORMAS LAINPUN YG MENGGANGGU KEGIATAN KEGIATAN POSITIF DAN DAMAI , SRPERTI PENGAJIAN , AKSI DAMAI HARUS DITINDAK KARENA NKRI INI ADALAH NEGARA HUKUM DAN TIDAK ADA YG KEBAL HUKUM , BERARTI SIAPA SAJA YG BERTINDAK PERSEKUSI , KEAROGANSIAN, DENGAN KEKERASAN BERARTI MELAWAN HUKUM/ APARAT PEMERINTAH
Selalu hanya berakhir dg permintaan maaf. Sesuatu yg sudah basi.
Minta maafnya hrs disertai kejujuran. Siapa dalang mereka, hrs nya mereka terus terang