NEW YORK (Jurnalislam.com) – Sedikitnya 58 orang tewas dan lebih dari 500 lainnya luka-luka di sebuah konser musik country di Las Vegas dalam penembakan massal yang paling mematikan dalam sejarah AS, kata beberapa pejabat, Senin (2/10/2017).
Pihak berwenang di negara bagian Nevada mengatakan Stephen Paddock melepaskan tembakan di hari Ahad pada lebih dari 10.000 penonton konser outdoor di seberang Mandalay Bay Hotel sekitar pukul 10.08 siang waktu setempat (0508GMT Senin), Sheriff Clark County Joseph Lambardo mengatakan kepada wartawan, lansir Anadolu Agency.
58 Rakyatnya Tewas dalam Serangan di Konser Musik, Trump: Itu Kejahatan Murni Saja
Lambardo mengatakan tersangka berusia 64 tahun itu adalah penduduk Mesquite, Nevada, dan tidak dianggap sebagai serangan terorisme, namun menyebut penembakan itu sebagai serangan “serigala tunggal (lone wolf)”.
Penembak menembak sebanyak 600 putaran dalam enam atau tujuh semburan dengan senjata otomatis selama hampir empat setengah menit, kata polisi, menurut laporan media.
Ujug-ujug IS Mengklaim Bertanggung Jawab atas Serangan di Las Vegas
Video menunjukkan ribuan penonton konser melarikan diri dari tempat tersebut, menyebabkan kekacauan akibat berdesak-desakan, menurut saksi mata.
Lombardo mengatakan kepada wartawan bahwa penembak itu ditemukan tewas di kamarnya di lantai 32 hotel tempat dia melancarkan serangan tersebut.