Musyawarah Ulama dan Tokoh Umat Digelar di Solo

Musyawarah Ulama dan Tokoh Umat Digelar di Solo

SOLO (jurnalislam.com)- Silatnas Musyawarah Ulama dan Tokoh Umat Islam Nasional bertajuk ‘Mengembalikan NKRI ke Pangkuan Ulama’ di Syariah Hotel Solo pada kamis, (3/9/2020) sukses digelar.

Silatnas MUTU tersebut diinisiasi oleh Dewan Dakwah Islamiyah Indonesia (DDII) dan Majelis Permusyawaratan Umat Islam Indonesia (MPUI-I) itu juga sebagai ajang silaturahim dan sosialisasi Pokja Bela Negara MPUI-I kepada para ulama dan tokoh di Jateng DIY.

“Jadi Dewan Dakwah mendapatkan amanah menjadi tuan rumah dalam silatnas MUTU, secara nasional yang ditempatkan di jawa tengan dengan mengambil tema ‘Mengembalikan NKRI Kepada Pangkuan Ulama, dan beberapa kegiatan yang lain diantaranya GSB, gerakan subuh berjamaah dengan tema dari masjid kami bangkit membela NKRI,” kata ketua Panitia ustaz Aris Munandar kepada jurnalislam.com.

“Dan ini menjadi tema central kita dalam upayanya mempertahankan dan menjaga negara warisan dari ulama ulama kita yang lampau,” imbuh ustaz Aris yang juga ketua DDII Jateng tersebut.

Tak kurang sebanyak 150 ulama, tokoh dan pimpinan ponpes di Jawa Tengah hadir dalam Silatnas tersebut, beberapa perwakilan dari luar daerah seperti dari Bima, Banten dan Medan juga datang dalam kesempatan tersebut.

Sementara tokoh tokoh dari MPUI-I hadir sebagai pembicara diantaranya Ketua Bidang Idiologi dan Kenegaraan Dr. Muinudinillah Basri, Jubir MPUI-I ustaz Asep Syaripudin, Ketua Bidang Pendidikan dan Da’wah Prof. Daniel M. Rasyid, Ketua Bidang Bela Agama, Bangsa dan Negara ustaz Muhammad Achwan, dan Ketua Pokja Bela Negara ustaz Azhari Dipo Kusumah.

Hasil Silatnas MUTU

Ustaz Aris menjelaskan bahwa ada dua keputusan yang dihasilkan dalam Silatnas MUTU tersebut. Yakni mempersatukan tokoh dan ulama di berbagai daerah serta melakukan sosialisasi langkah kerja dari Kelompok Kerja Bela Negara MPUI-I kepada seluruh elemen.

“Hasilnya yang pertama adalah kita menjalin silaturahmi antar tokoh dan umat, itu yang paling penting dan membangun komunikasi ideal dengan para tokoh yang ada di daerah dan untuk menyatukan langkah bersama sama dalam upaya perjuangan,” ungkapnya

“Hasil yang kedua adanya draf tentang bagaimana Pokja (kelompok kerja) Bela Negara ini telah memiliki semacam langkah yang tertulis untuk bisa disosialisasikan kepada seluruh elemen karena diamanahkan karena gerakan ini buka gerakan yang tersembunyi tapi gerakan yang terbuka dan bisa diikuti oleh semua pihak baik dari TNI, Polri dan unsur pemerintah yang lain kita ajak bersama sama untuk membela dan menjaga NKRI,” tandasnya.

Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.