Muslim Uighur di Turki Serukan Tenang

ISTANBUL (Jurnalislam.com) –  Muslim Uighur di Turki menyerukan agar tenang menyusul protes baru-baru ini terhadap dugaan pembatasan Beijing terhadap minoritas Muslim Turki dan deportasi baru Thailand terhadap 109 Uighur ke China.

Pernyataan tersebut keluar setelah protes anti-China melebar di seluruh wilayah Turki di tengah laporan bahwa Beijing memberlakukan larangan berpuasa bagi Muslim selama bulan Ramadhan, sementara konsulat Thailand di Istanbul diserang pekan lalu setelah Thailand mengirim Uighur ke China disertai laporan penganiayaan.

Dalam pernyataannya pada hari Selasa (14/07/2015), the Free East Turkestan Platform mengatakan keputusan Thailand untuk mengembalikan Uighur ke China telah "menyebabkan kemarahan" di Turki.

The Free East Turkestan Platform menyalahkan misi diplomatik Thailand atas serangan terhadap Uighur dan "khawatir tentang nasib saudara mereka" yang katanya telah berkumpul di konsulat ketika laporan palsu tersebut menyebar, sehingga menyebabkan insiden "tidak diinginkan".

Kelompok ini juga menyatakan kesedihan mereka atas apa yang disebut "tindakan tidak menyenangkan" terhadap polisi Turki di Ankara.

Mereka menyalahkan serangan tersebut dilakukan oleh "provokator."

"Kami mengundang warga Turkistan Timur, orang-orang yang mengalami pelanggaran hak asasi manusia dan kekerasan selama bertahun-tahun, dan mereka yang mencari perlindungan di Turki, untuk tetap tenang," katanya.

Kemudian meminta pemerintah China untuk "menghentikan pelanggaran hak asasi manusia."

Sebuah pernyataan presiden yang dikonfirmasi hari Selasa menyatakan bahwa Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan akan mengunjungi China antara 28 dan 30 Juli.

Platform mengatakan bahwa mereka percaya Erdogan akan melakukan inisiatif diplomatik untuk melindungi kehidupan dan harta benda Uighur yang dikirim ke China.

Deddy | Anadolu Agency | Jurniscom

Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.