Muslim AS di DNC Ambil Sikap Lawan Islamophobia

Muslim AS di DNC Ambil Sikap Lawan Islamophobia

 

PHILADELPHIA (Jurnalislam.com ) – Di sela-sela Konvensi Nasional Demokrat (the Democratic National Conventio-DNC), saat para delegasi secara resmi akan mencalonkan Hillary Clinton sebagai calon presiden partai, para pemimpin Muslim AS berkumpul untuk mendorong masyarakat untuk memilih, menyerukan bahwa pemungutan suara adalah sarana yang kuat untuk menantang masalah Islamophobia yang meningkat, Aljazeera melaporkan, Selasa (26/07/2016),

“Anda tidak harus pergi ke Kanada, hanya mendaftar dan memilih,” Nihad Awad, direktur eksekutif Council on American-Islamic Relations (CAIR), mengatakan kepada anggota komunitas Muslim yang datang ke Philadelphia untuk acara empat hari tersebut.

“Kita bisa mengalahkan kebencian,” tambahnya. “Islamophobia bukan saja masalah Muslim, ini merupakan masalah Amerika. Kejahatan Kebencian sedang meningkat. Korban terbesar Islamophobia adalah Amerika dan prospek masa depan.”

Nihad Awad dan para pemimpin Muslim AS lainnya mendorong anggota masyarakat untuk terlibat dalam politik, bidang di mana mereka percaya bahwa mereka kurang terwakili. Mereka percaya bahwa Islamophobia, bersama dengan xenophobia dan kebencian terhadap wanita, sedang berkembang dalam partai Republik, sehingga sekarang taruhannya lebih tinggi dari sebelumnya.

“Pemilu kali ini tidak seperti pemilu sebelumnya di mana kita memperdebatkan peran pemerintah, apakah pajak harus lebih tinggi atau lebih rendah dan sejenisnya,” kata anggota Kongres Keith Ellison dari Minnesota. “Kami tidak pernah memiliki pemimpin partai besar yang secara terbuka menyerukan kebencian agama terhadap komunitas tertentu (seperti saat ini).”

7e23634a06ee4511b7db3dd0f3918737_18

Calon Partai Republik Anti-Islam Donald Trump telah menyerukan agar umat Islam dilarang memasuki Amerika Serikat, dan menjadikan seruan tersebut menjadi pusat pencalonannya. Pekan lalu, dalam sebuah wawancara dengan 60 Minutes, Trump menyerukan pemeriksaan terhadap orang yang berasal dari negara-negara dengan sejarah teror.

Baca juga: 

Politisi Amerika lainnya kemudian mengikuti: beberapa hari lalu, mantan Ketua DPR Newt Gingrich mengatakan dalam sebuah wawancara bahwa orang-orang dari latar belakang Muslim harus diuji untuk melihat apakah mereka percaya pada hukum Syariah, dan dideportasi jika mereka mempercayainya. Komentarnya tersebut muncul tak lama setelah serangan di Nice, Prancis, yang menewaskan lebih dari 80 orang dan dikritik oleh Presiden AS Barack Obama sebagai komentar yang menjijikkan.

Sebuah laporan baru-baru ini menemukan bahwa lebih dari 70 kelompok di AS berkontribusi sampai batas tertentu untuk menyebarkan Islamophobia. Laporan, yang dirilis oleh CAIR dan Pusat Ras dan Gender University of California Berkeley, mengatakan 33 dari kelompok tersebut memiliki tujuan utama mempromosikan prasangka atau kebencian, terhadap Islam dan Muslim.

“Islamophobia meningkat karena ada orang-orang memicu dan mempromosikannya,” kata Ellison. “Mereka benar-benar memiliki organisasi yang didedikasikan untuk memompa Islamophobia. Islamophobia meningkat karena orang yang menemui kesulitan mengatakan bahwa alasan penyebab kesulitan mereka adalah komunitas Muslim.”

Banyak yang khawatir bahwa ideologi Trump bisa memiliki dampak yang menghancurkan pada lanskap politik AS. Dalam sambutan pencalonannya, ia menggunakan tema hukum dan aturan untuk melukis gambaran gelap Amerika: yang didominasi oleh media liberal penipu dan terorisme dari dalam dan luar negeri. Dia menawarkan dirinya sebagai solusi untuk masalah ini, tapi tidak memberikan rincian.

Muslim, banyak dari mereka percaya bahwa mereka sedang dikambinghitamkan karena alasan politik, berjumlah 1 persen dari total penduduk AS tapi, menurut Pew Research Centre, jumlah mereka akan berlipat ganda pada tahun 2050.

“Ada banyak masyarakat yang penting di sini, dan Muslim berjumlah lebih dari 1 persen di Michigan, Virginia, Minnesota, California, New York,” kata Ellison.

“Ada banyak tempat di negeri ini di mana Muslim sangat penting, dan saya pikir cara terbaik untuk mengalahkan Donald Trump adalah aktif dan berpartisipasi, mengikuti pemilihan, mengatur strategi dan kemudian bekerja jauh melampaui pemilu.”

Kaum Muslim AS berharap memanfaatkan siklus ini dengan mengorganisir dan berkampanye untuk mendaftarkan satu juta pemilih baru.

Sejak Trump dinominasikan, kelompok hak-hak sipil telah mencatat kenaikan serangan terhadap Muslim, beberapa di antaranya mematikan.

“Masalahnya adalah bahwa kita tersadar setiap empat tahun,” kata Linda Sarsour, seorang aktivis hak-hak sipil dan direktur eksekutif the Arab American Association of New York.

“Ini adalah tentang pengorganisasian jangka panjang, bekerja untuk keadilan sosial bagi seluruh rakyat. Bergabung dengan saya dalam membangun sebuah gerakan untuk pemilihan, tetapi dengan tujuan jauh melebihi pemilihan ini.”

 

Deddy | Aljazeera | Jurnalislam

Bagikan

4 thoughts on “Muslim AS di DNC Ambil Sikap Lawan Islamophobia

  1. Hebat ya negara terkutuk Amerika (dan negara2 maju lainnya yg memperlakukan minoritas serara dengan mayoritas): demonstrasi seperti ini mana pernah dirusuhi…hak2 setiap individu dihargai benar2. Minoritas di Indonesia jangan berani coba2 demo begini…habis langsung dirusuhi. Dibilang gak tau dirilah, sesatlah…

  2. Hebat ya negara terkutuk Amerika (dan negara2 maju lainnya yg memperlakukan minoritas serara dengan mayoritas): demonstrasi seperti ini mana pernah dirusuhi…hak2 setiap individu dihargai benar2. Minoritas di Indonesia jangan berani coba2 demo begini…habis langsung dirusuhi. Dibilang gak tau dirilah, sesatlah…

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses