MUI Komitmen Perluas Pemantauan Tayangan TV saat Ramadhan

MUI Komitmen Perluas Pemantauan Tayangan TV saat Ramadhan

JAKARTA(Jurnalislam.com)— Majelis Ulama Indonesia berkomitmen untuk memperluas pemantauan pada tayangan pada Ramadhan.

Kendati demikian, Wakil Sekretaris Majelis Ulama Indonesia (Wasekjen MUI) Bidang Informasi dan Komunikasi, KH Asrori S Karni, mengatakan dia mengaku pihaknya masih memerlukan proses telaah lebih cermat untuk menentukan media mana saja yang akan dipantau.

“Karena begini, TV lama mau ditinggalkan sama sekali juga tidak bisa begitu saja, karena dari 15 TV lama itu, itu sudah mempunyai akun Youtube dengan subscriber yang sangat banyak,”kata Kiai Asrori saat diwawancara oleh MUIDigital, Rabu (20/4/2022).

 

Kiai Asrori menambahkan, dari 15 TV yang sudah memiliki akun youtube tersebut memiliki jumlah penonton dan subscriber yang cukup tinggi.

Bahkan, kata dia, dua di antaranya masuk kedalam 10 besar youtuber dengan subscriber tertinggi di Indonesia.

 

“Artinya, pengaruh mereka masih patut diperhitungkan, tidak ditinggal begitu saja,”jelasnya.

Hal ini, kata dia, dipengaruhi oleh perkembangan media yang begitu pesat dan melahirkan new media yang menjadi mainstream. Sehingga, lanjutnya, ide memperluas objek pemantauan di luar TV konvensional sebenarnya sudah bergulir beberapa tahun terakhir.

Hanya saja, sejauh ini baru di implementasikan dalam program syiar Ramadhan yang terdiri dari 3 program. Ketiga program tersebut yaitu halaqah pra Ramadhan, pematauan Ramadhan, dan Anugerah Syiar Ramadhan.

“Jadi, halaqah itu pra Ramadhan, saat Ramadhan ada pemantauan, setelah Ramadhan ada Anugrah Syiar Ramadhan,”jelasnya.

Kiai Asrori menjelaskan, perluasan di luar TV konvensional itu baru ada agenda apresiasi. Dia mengungkapkan bahwa pihaknya pernah mengapresiasi youtuber di luar TV.

Namun, terkait dengan pemantauan, kiai Asrori menyebut dua tahun ini pihaknya telah melakukan pemantauan yang lebih luas.

Meski begitu, Kiai Asrori mengaku akan ada diskusi lebih lanjut untuk melakukan pemantauan lebih luas kearah TV Digital dan masuk ke media sosial.

“Maka itu, belum terlalu di seriusi lebih karena pertimbangan-pertimbangan sampel pemilihan TV Digital yang pas itu apa. Tapi kedepan, saya yakin akan menjadi agenda,” tuturnya. (mui)

Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.