Muhammadiyah: Ketimpangan Ekonomi Akan Memantik Krisis

Muhammadiyah: Ketimpangan Ekonomi Akan Memantik Krisis

JAKARTA(Jurnalislam.com)—Beberapa waktu lalu, Ketua Umum PBNU KH Said Aqil Siradj menyoroti masalah ketimpangan ekonomi karena berputarnya kekayaan hanya di segilintir orang.

Terkait hal tersebut, Ketua PP Muhammadiyah Anwar Abbas meminta masyarakat memperhatikan apa yang disampaikan oleh Kiai Said.

“Pidato Said Aqil Siradj yang mensinyalir belum adanya harmoni dalam kehidupan ekonomi di negeri ini dan berputarnya harta kekayaan hanya di segelintir orang tentu jelas sangat patut untuk kita perhatikan,”kata Anwar Abbas dalam keterangan yang diperoleh Jurnalsilam.com, Selasa (24/12/2019).

Menurutnya,  indeks gini ekonomi kita saat ini 0,39 dan dalam bidang pertanahan 0,59.

“Ini berarti 1% dari jumlah penduduk menguasai 39% ekonomi yang ada di negeri ini,” katanya.

Sementara itu, disebutkan 1% penduduk menguasai 59% lahan yang ada di negeri ini.

Ini, katanya, menunjukkan bahwa pembangunan yang kita laksanakan selama ini hanya lebih banyak mendorong pertumbuhan sementara pemerataan semakin jauh panggang dari api.

“Hal ini bila tidak bisa kita antisipasi maka pada gilirannya tentu akan sangat berpengaruh terhadap stabilitas politik dan ekonomi dalam negeri sehingga tidak mustahil juga akan bisa memantik bagi terjadinya  krisis ekonomi dan politik seperti tahun 1998,” pungkasnya.

Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.