Mesir, Qatar, dan AS Upayakan Gencatan Senjata 60 Hari di Gaza

Mesir, Qatar, dan AS Upayakan Gencatan Senjata 60 Hari di Gaza

KAIRO (jurnalislam.com)– Mesir mengumumkan pada Selasa (12/8) bahwa pihaknya bekerja sama dengan Qatar dan Amerika Serikat untuk menengahi gencatan senjata 60 hari sebagai bagian dari upaya baru mengakhiri perang di Gaza.

Ketiga negara tersebut telah memainkan peran utama dalam memediasi perundingan antara Israel dan Hamas sejak serangan Hamas pada 7 Oktober 2023.

“Kami bekerja sangat keras sekarang, dalam kerja sama penuh dengan Qatar dan Amerika,” kata Menteri Luar Negeri Mesir Badr Abdelatty kepada wartawan dalam konferensi pers di Kairo.

“Tujuan utamanya adalah kembali ke proposal awal — gencatan senjata selama 60 hari, pembebasan sejumlah sandera dan tahanan Palestina, serta penyaluran bantuan kemanusiaan dan medis ke Gaza tanpa batasan dan tanpa syarat,” ujarnya.

Abdelatty menambahkan, pihaknya sedang berunding dengan Hamas dan Israel untuk mendorong tercapainya kesepakatan berdasarkan rencana terbaru yang diajukan AS.

Seorang sumber Palestina yang mengetahui negosiasi tersebut mengatakan kepada AFP bahwa para mediator tengah menyusun proposal gencatan senjata komprehensif baru yang mencakup pembebasan seluruh sandera yang tersisa di Gaza “dalam satu tahap”.

Bulan lalu, pembicaraan di Doha yang berlangsung lebih dari dua pekan gagal menghasilkan terobosan. Delegasi Hamas menarik diri beberapa hari setelah AS dan Israel memutuskan menarik tim perunding mereka.

Utusan AS untuk Timur Tengah, Steve Witkoff, menyalahkan Hamas atas kegagalan itu dan menyatakan Washington akan “mempertimbangkan opsi alternatif” setelah tidak ada kesepakatan yang tercapai.

Gencatan senjata singkat yang pernah disepakati awal tahun ini juga berakhir tanpa menghasilkan kesepakatan jangka panjang.

Menurut dua sumber Palestina, delegasi senior Hamas dijadwalkan tiba di Kairo untuk melanjutkan pembicaraan dengan para pejabat Mesir. (Bahry)

Sumber: TNA

Bagikan