Menyangkut Nyawa, Ulama Minta Kolaborasi Semua Pihak Lawan Covid

Menyangkut Nyawa, Ulama Minta Kolaborasi Semua Pihak Lawan Covid

JAMBI(Jurnalislam.com)– Peran MUI dalam penanggulangan Covid-19 terus dilakukan. Selama dua tahun terakhir, MUI terlibat aktif menanggulangi penyebaran virus Corona bersama komponen bangsa melalui berbagai program, baik langsung maupun tidak.

Ketua Umum MUI Jambi, Prof Dr KH. Hadri Hassan MA, menyampaikan terima kasih karena telah mendapat kesempatan pertama penyelengaraan sosialisasi penanggulangan covid-19 berbasis fatwa MUI.

Menurutnya, persoalan covid-19 penting karena menyangkut dengan nyawa. Di sisi lain, ungkapnya, menyangkut dengan agama.

Dalam agama, ungkapnya, menyelematkan nyawa atau keselamatan jiwa itu lebih diutamakan meski ibadah agak terganggu, seperti shalat tidak boleh berdekatan, berjamaah di masjid dibatasi, dan tetap mengenakan masker.

“Karena itu, penting bisa satu bahasa dalam menghadapi Covid-19 ke depan. Mudah-mudahan dengan sosialisasi ini kita bisa satu suara dalam menyampaikan kepada masyakat kita”, tuturnya.

Usai memberi sambutan, Ketua MUI Jambi menerima bantuan masker dan sanitizer dari SKK Migas Sumatera Bagian Selatan, yang diserahkan oleh Ahmad Rufai, disaksikan Azrul Tanjung, dan KH. Sodikun Ketua MUI Pusat yang membidangi kesehatan.

Sodikun mendorong agar Gerakan ini dapat menjalin jaringan kuat dengan institusi lain, bukan hanya untuk urusan Covid saja. Diakuinya kelemahan ada di jaringan. Membangun paradigma kejuangan, keikhlasan, semangat memberikan jawaban yang sedang dihadapi saudar-saudara kita.

”Perlu ada kebersamaan dan keikhlasan. Kalau semua dibangun dengan keikhlasan, Corona, setan, dan jin akan takut dari lidah yang  ikhlas untuk umat. Saya percaya, semakin kita dekat dan cinta kepada-Nya, Allah pasti mengabulkan. Corona akan lari karena keikhlasan kita”, pungkasnya.

Hadir sebagai nara sumber dalam kegiatan  tersebut Dr. H. Umar Al Haddad, M.Ag Miftahul Huda, Lc Edy Kuscahyanto Dr. KH.M. Sodikun, M.Si, para praktisi di bidang Kesehatan, dan lain-lain.

Beberapa materi yang disampaikan diantaranya Fatwa MUI tentang penyelenggaraan ibadah di masa pandemi Covid-19, penanggulangan dampak pandemi Covid-19, implementasi Fatwa Muamalah di media sosial dalam menghadapi pandemi covid-19, panduan kesehatan masyarakat dalam menghadapi pandemi Covid-19 sesuai sains dan prinsip Syariah.

Dalam kesemoatan tersebut juga dilaksanakan diskusi langsung terkait dengan solusi ulama terhadap problematika keummatan di daerah dalam penanganan pandemi Covid-19, sharing best practices penanganan Covid-19 di rumah sakit Islam atau pesantren,  tansiqul harakah MUI, Ormas Islam, ulama, tokoh Islam dan da’i  dalam  penanggulangan covid-19, serta  testimoni penyintas Covid-19 dari kalangan ulama.

 

 

Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.