Menlu AS: Myanmar, Pelanggar Perdagangan Manusia Terburuk di Dunia

Menlu AS: Myanmar, Pelanggar Perdagangan Manusia Terburuk di Dunia

WASHINGTON (Jurnalislam.com) – Myanmar adalah salah pelanggar perdagangan manusia terburuk di dunia, menurut laporan Departemen Luar Negeri AS yang dirilis Kamis (30/06/2016), lansir Anadolu Agency.

Sebuah laporan tahunan Trafficking Persons in Report yang memeriksa upaya 188 negara untuk melawan industri perbudakan modern senilai $ 150.000.000.000 dirilis oleh Menteri Luar Negeri AS, John Kerry.

Kerry mengatakan sangat menakjubkan dan keterlaluan bahwa bahkan pada hari ini besarnya tantangan perdagangan manusia tersebut tidaklah berlebihan dan mengklaim terdapat lebih dari 20 juta korban pada waktu tertentu.

Kerry memuji laporan dengan mengatakan bahwa laporan itu adalah analisis rinci dari tantangan terhadap isu trafficking dan juga sebuah peta jalan tentang bagaimana mengatasi tantangan ini.

Salah satu fokus laporan adalah penurunan peringkat Myanmar ke tingkat 3 dari watch list – yang merupakan peringkat terburuk dari laporan peta dunia tiga tingkat. Sejak 2011, Myanmar terdaftar dalam posisi ke-2 dalam laporan tahunan.

Para pejabat militer dan sipil di Myanmar memaksa warga sipil, termasuk anak-anak, untuk bekerja, menurut laporan yang mengatakan tentara rekrutaan dan broker sipil merekrut anak-anak ke dalam angkatan bersenjata negara.

Kerja paksa bukan satu-satunya masalah yang menyebabkan Myanmar berada dalam daftar.

Penolakan negara atas status hukum untuk Muslim Rohingya juga meningkatkan kerentanan Rohingya dalam hal perdagangan manusia, menurut laporan tersebut.

Rohingya dijelaskan oleh PBB sebagai kelompok Muslim minoritas di Myanmar yang paling teraniaya di dunia.

Kelompok Muslim tersebut telah menjadi target kekerasan komunal di Myanmar dan puluhan ribu telah meninggalkan negara tersebut.

Sejak 2012, kekerasan komunal antara etnis Buddha dan kaum Muslim di negara bagian Rakhine telah menewaskan sekitar ratusan kaum Muslim dan puluhan orang Buddha sementara sekitar 100.000 orang telah mengungsi di kamp-kamp dan lebih dari 2.500 rumah dibakar – yang sebagian besar milik Muslim Rohingya.

Mei lalu, Kerry menekan Menteri Luar Negeri Myanmar, Aung San Suu Kyi, untuk menjaga Muslim Rohingya.

Seiring dengan Myanmar, Uzbekistan, Djibouti, Haiti, Papua New Guinea, Sudan, Suriname dan Turkmenistan juga masuk dalam daftar. Saat ini, 27 negara terdaftar di posisi 3.

 

 

Bagikan