Menjaga Adab Ketika Berinteraksi dengan Al-Qur’an

Menjaga Adab Ketika Berinteraksi dengan Al-Qur’an

Jurnalislam.com – Sebagai pedoman hidup atau aturan untuk menjalani setiap bab proses kehidupan manusia, Al-Quran tentunya akan sangat dimuliakan, terpelihara bagi mereka yang mencintai Al-Quran dengan tulus ikhlas.

Turunnya Al-Quran ke bumi telah membawa perubahan besar bagi umat manusia. Karena berisi aturan hidup sehari-hari, dakwah Al-Quran begitu gencarnya diterapkan di penjuru dunia.  Tidak sedikit majelis Al-Quran anak-anak yang pembahasan kajiannya dimulai dari pengenalan huruf hijaiyah.

Majelis ilmu yang mengkaji ayat per ayat dari surat Al-Quran. Sungguh banyak majelis tahsin dimana mereka belajar membaca dan memperbaiki bacaan dengan benar dan mempelajari adab. Sejarah pun mencatat berapa negeri di penjuru dunia yang takluk dengan mukjizat Al-Quran yang dibawa oleh pemimpin Islam di masanya. Semua itu merupakan bentuk perubahan besar didunia ketika Al-Quran diturunkan.

Contoh konkret lainnya di kehidupan sehari hari kita seperti;  Seseorang yang putus asa dengan peliknya masalah, kemudian hatinya menjadi tenang ketika membaca Al-Quran. Sempitnya hati ketika berbagi ke sesama, hatinya mencair ketika dibacakan ayat ayat Al-Quran.

Kesombongan akan harta seketika melemah ketika berinteraksi dengan Al-Quran. Dan masih banyak lagi contoh di kehidupan kita tentang penerapan Al-Quran yang membawa pembacanya kepada kebaikan dan cahaya. Hal itu tidak lain dan tidak bukan salah satunya karena perhatian mereka terhadap adab atau etika dalam membaca Al-Quran.

Sehingga, interaksi dengan Al-Quran bukan semata-mata pada surat-surat saja. Bukan hanya pada membaca, menghafal dan mentadaburinya saja. Tetapi perlunya perhatian pada adab dengan Al-Quran.

Adab dengan Al-Quran justru menjadi timbangan penting. Betapa banyak orang yang ahli dengan Al-Quran sayangnya tidak memperhatikan adab-adabnya. Sehingga Al-Quran, seolah hanya menjadi khazanah wahyu keilmiahan saja tetapi tidak merubah kepribadiannya.

Tema ada dengan Al-Quran sangatlah luas. Tak heran, Imam Nawawi sampai mengumpulkannya menjadi sebuah kitab yang diberi judul At-Tibyan fi Adabi Hamalatil Quran. Kitab ini mengkhususkan sebagai bekal adab pembawa Al-Quran.

Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.