Mengharukan, Seorang Penganut Syiah di Tasikmalaya Bertaubat

TASIKMALAYA (Jurnalislam.com) – Seorang penganut Syiah di Tasikmalaya, Roni (37) bertaubat dan kembali mengucapkan dua kalimat syahadat di Kantor Kelurahan Sukamanah, Kecamatan Cipedes, Kota Tasikmalaya, Kamis (18/2/2016).

Momen mengharukan itu disaksikan langsung oleh keluarga Roni, Lurah Sukamanah, Wakapolsek Sukamanah, Koramil setempat, ANNAS Tasik dan ALM. Ikrar dua kalimat syahadat dituntun oleh ketua MUI Kecamatan Cipedes.

Roni, warga kampung Cioray Kelurahan Sukamanah Kecamatan Cipedes, Kota Tasikmalaya itu mengaku pertama mengenal Syiah pada tahun 2012 diajak oleh saudaranya di Jakarta. Roni mengisahkan, pada awalnya dia diberikan tiga buku: Akhirnya Kutemukan Kebenaran, Pembantaian Hasan Husen di Bukit Karbala.

“Yang ketiga buku What Happen. Isinya teh dakwah terakhir Rasul bahwa kekhalifahan teh dipasihkeun (diberikan) ke sayyidina Ali,” kata Roni.

Dari sana Roni mulai tertarik yang akhirnya menjerumuskan dia untuk masuk Syiah. Roni semakin berani menunjukkan kesyiahannya. Menurut penuturan RW setempat, sejak tahun 2012 itu Roni tidak terlihat lagi shalat Jumat dan shalat berjamaah di Masjid setempat.

Warga mulai diresahkan setelah pada tahun 2015 Roni mulai ‘mendakwahkan’ keyakinannya dan mengajak pemuda-pemuda Kampung Cioray untuk bergabung. Beberapa pemuda di Kampung Cioray pun terpengaruh dan mulai mengikuti kajian Syiah bersama Roni di Perumahan Cilolohan Indah, Kota Tasikmalaya.

“Setelah warga mengetahui dia Syiah dan ada kecurigaan kepada Roni setelah terkuak beberapa pemuda yang menjadi korban aqidah, maka Roni dibawa oleh Polsek untuk dimediasi kebenaran Syiahnya,” ungkap Ajat, Ketua RW Cioray kepada Jurnalislam, Kamis (18/2/2016).

Mediasi pertama pada hari Rabu (17/2/16) itu dihadiri MUI, RW dan elemen masyarakat. Sejumlah ulama dan aktivis Islam dari ANNAS dan Al Mumtaz yang hadir saat itu memaparkan kesesatan ajaran Syiah yang diyakini Roni.

“Mediasi pertama ini berhasil menyadarkan Roni bahwa faham yang dia anut itu sesat, setelah banyak nasehat dari ulama,” lanjut Ajat.

Akhirnya pada hari Kamis (18/2/15), Roni bulat untuk kembali kepada ajaran Islam. Ditemani angota keluarganya, Roni mendatangi ketua RW dan menyatakan untuk bersyahadat ulang.

Roni mengaku dirinya tidak pernah menyatakan masuk Syiah. "Saya selama 5 tahun, hanya mempelajari, tidak ada catatan saya masuk Syiah dan berikrar syahadat Syiah," jelasnya.

Roni juga membantah alasannya meninggalkan Syiah karena takut dengan ancaman-ancaman yang selama ini beredar di kampungnya. "Tidak pak, itu karena kelembutan hati pak RW dan kakak saya yang terus mamatahan (memberi penjelasan) sampai saya luluh," ujar Roni.

Sebelumnya, Senin (15/2/2016) dua orang pemuda kampung Cioray yang diajak Roni juga telah bertaubat dan meninggalkan ajaran Syiah.

Reporter: Aryo Jipang, HBQ | Editor: Ally | Jurnalislam

Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.