Malam Jelang Penutupan Dolly, FPL Larang Wartawan Ambil Gambar

SURABAYA (Jurnalislam.com) – Di "malam terakhir" Dolly menjelang penutupannnya yang akan dilaksanakan hari ini (18/06/2014), Front Pekerja Lokalisasi (FPL) berseragam hitam-hitam yang sedang berjaga-jaga di sekitar Dolly melarang wartawan untuk mengambil gambar. Organisasi yang menolak penutupan Dolly itu berkumpul di beberapa titik, seperti di perempatan Jl. Jarak dan gang masuk Dolly dari arah Girilaya.

Mereka beralasan bahwa kehadiran wartawan membuat para pria hidung belang takut berkunjung. Jika pelanggan sepi, mereka khawatir pelacur Dolly tidak dapat bekerja maksimal. Wartawan diperbolehkan mengambil gambar jika sudah mendapat restu dari koordinator FPL bernama Emon.

Dari pantauan tim Jurnalis Islam Bersatu (JITU), tampak beberapa lampu penerang jalan sekitar Dolly padam serta curah hujan yang cukup deras. Walau demikian aktifitas di wisma-wisma prostitusi Dolly masih terus berjalan.

Seorang anggota FPL yang mengaku bernama Budi memberikan sedikit informasi kepada Tim JITU tentang seberapa besar kekuatan massa dari FPL.

“Anggota FPL ada sekitar 500 orang mas,” ujarnya.

Sampai berita ini ditulis, hujan masih mengguyur Dolly dan sekitarnya. Pada hari H penutupan lokalisasi terbesar se-Asia Tenggara yang jatuh pada hari ini, suasana masih kondusif.

Reporter : surya, eza, JITU

Editor : Amaif

Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.