CHINA (Jurnalislam.com) – Sedikitnya tujuh orang tewas dan 66 lainnya luka-luka dalam sebuah ledakan di sebuah taman kanak-kanak di China timur, media pemerintah melaporkan.
Ledakan itu terjadi saat anak-anak dijemput dari sekolah di kota Xuzhou di provinsi Jiangsu pada hari Kamis (15/6/2017), kata polisi, lansir Aljazeera.
Tidak jelas apakah ledakan itu adalah sebuah kecelakaan atau sebuahn serangan yang disengaja.
Surat kabar resmi Global Times melaporkan di situsnya bahwa insiden tersebut disebabkan oleh ledakan tabung gas di sebuah warung makanan pinggir jalan, dengan mengutip seorang saksi yang diidentifikasi hanya dengan nama keluarga Shi.
Rekaman kamera ponsel yang diposkan di situs resmi surat kabar People’s Daily menunjukkan lebih dari selusin orang tergeletak tak bergerak di depan gerbang sekolah.
Kekuatan ledakan itu sampai merobek pakaian beberapa orang yang terbaring di tanah di samping genangan darah.
Seorang wanita terlihat memeluk anaknya, yang sedang menangis. Video tersebut juga menunjukkan ambulans tiba dan petugas medis mendorong orang ke ruang gawat darurat.
Pemerintah Xuzhou mengatakan dua orang tewas di tempat kejadian dan lima lainnya meninggal di sebuah rumah sakit. Sedikitnya empat lainnya terluka parah, katanya.
Panggilan telepon di taman kanak-kanak dan rumah sakit setempat tidak terjawab, kantor berita AP melaporkan.
Seorang pejabat di kantor polisi di wilayah Fengxian mengatakan kepada kantor berita AFP bahwa ledakan tersebut sedang diselidiki.
Ini adalah tragedi terakhir yang menyerang sebuah taman kanak-kanak di China dalam beberapa pekan terakhir.
Sebuah bus sekolah yang dipenuhi murid-murid taman kanak-kanak meledak dan terbakar di dalam sebuah terowongan di provinsi Shandong timur pada tanggal 9 Mei, menewaskan 11 anak, seorang guru dan sopir.
Pejabat kemudian mengatakan bahwa api sengaja diatur oleh pengemudi, yang marah karena kehilangan upah lembur.
Pada tahun 2010, hampir 20 anak terbunuh dalam serangan di sekolah, mendorong tanggapan dari pejabat tinggi pemerintah dan menyebabkan banyak sekolah meningkatkan keamanan dengan menempatkan penjaga dan memasang gerbang serta penghalang lainnya. Tahun lalu, seorang penyerang dengan pisau terhunus melukai tujuh siswa di luar sebuah sekolah dasar di kota utara.
China menerapkan kendali ketat atas senjata api dan sebagian besar serangan dilakukan dengan menggunakan pisau, kapak atau bahan peledak buatan sendiri.