Lawan Kemusyrikan di Purwakarta, Habib Rizieq Siap Mati Syahid

PURWAKARTA (Jurnalislam.com) – Meski sedang sakit, Imam Besar Front Pembela Islam (FPI) Habib Muhammad Rizieq Syihab tetap menghadiri undangan Tabligh Akbar di Purwakarta, Sabtu (19/12/2015). Kedatangannya dalam rangka pelantikan DPW FPI Purwakarta. 

"Saya sudah enam hari dirawat di rumah sakit, kemarin baru pulang dan sekarang hadir disini. Saya punya penyakit tetapi karena ada "musuh" malah jadi sembuh", ungkapnya, menyindir Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi sebagaimana dilansir suara-islam online.

Habib Rizieq tidak mengenakan imamah (sorban) putih yang biasa dikenakannya. Dalam acara tersebut ia memakai sorban hijau sebagai tanda dirinya siap mati syahid untuk membela Islam.

"Kalau saya pakai imamah putih itu untuk berdakwah tetapi saat ini saya pakai imamah hijau, artinya siap mati syahid membela agama Allah. Jadi kepada dukun-dukun yang ada di Purwakarta kita tidak pernah akan mundur melawan segala bentuk kemusyrikan," tegas Habib Rizieq.

Habib Rizieq menjelaskan orang Sunda identik dengan Islam dan jauh dari budaya syirik. Namun, ketika Purwakarta dipimpin Dedi Mulyadi, budaya-budaya syirik dihidupkan.

"Orang sunda khususnya di Purwakarta tidak boleh dirusak akidahnya. Ini Kota Tasbeh, Kota Santri tidak boleh diganti jadi kota syirik," pungkasnya.

"Sampaikan kepada si Raja Syirik, jangan memperalat masyarakat dan mengadu domba umat, kami tidak pernah takut membela agama Allah. Jangan menghalang-halangi dakwah, kalau mau perang silahkan tentukan kapan dimana tempatnya kami siap melawan," tegasnya.

Ribuan masyarakat Purwakarta tumpah ruah dalam acara tersebut. Meski sempat ada ketegangan akibat ulah provokator, namun situasi berhasil diredam dan Tabligh Akbar berlangsung lancar.

Irfan | Suara Islam Online | Jurnalislam

Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.