JAKARTA(Jurnalislam.com) – Gerakan dan kolaborasi berbagai pihak sangat diperlukan untuk penanganan wabah Covid-19, termasuk juga yang Aksi Cepat Tanggap (ACT) lakukan bersama dengan Marinir TNI.
Kali ini, ACT menyerahkan 6 ton beras kepada Korps Marinir TNI AL pada hari Rabu (22/4) di Graha Marinir Panti Perwira, Senen, Jakarta Pusat.
Penyerahan bantuan tersebut secara simbolik langsung dilakukan oleh Presiden ACT, Ibnu Khajar kepada Komandan Korps Marinir.
Presiden ACT, Ibnu Khajar mengatakan penyerahan beras kepada Korps Marinir TNI AL adalah bagian dari rangkaian program Operasi Pangan Gratis yang telah dijalankan ACT beberapa waktu lalu untuk merespon dampak Covid-19 dari sisi pangan.
Selain itu, kolaborasi ini juga merupakan rangkaian dari kerja sama ACT bersama TNI yang sempat melepaskan 1.000 ton beras untuk daerah Jabodetabek beberapa waktu lalu.
“Setelah sebelumya bekerjasama dengan Kodam, akhirnya hari ini bisa silaturahim ke Korps Marinir dan langsung bersama bapak Komandan Korps Marinir bisa mengadakan acara seremonial untuk serah terima bantuan. Mungkin di tahap awal ini sekitar 6 ton yang kami amanatkan kepada bapak-bapak Marinir untuk bisa dibagikan kepada masyarakat sekitar yang membutuhkan,” jelas Ibnu.
Melalui program ini, ACT menargetkan bantuan dapat sampai kepada masyarakat yang ekonominya terdampak Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB), seperti pekerja harian dan berbagai pekerja serabutan atau masyarakat akar rumput lainnya. Terlebih, dalam waktu dekat, bulan Ramadan akan segera tiba.
“Alhamdulilah, hari ini adalah acara yang tepat karena beberapa hari ke depan akan bertemu dengan Ramadan. Dan insyaallah, dengan spirit ‘Marinir Peduli, Marinir Berbagi’, dan spirit program Operasi Pangan Gratis ACT, kami sampaikan bantuan logistik pangan kepada masyarakat yang membutuhkan,” kata Ibnu.
Menanggapi bantuan tersebut, Mayor Jenderal TNI (Mar) Suhartono, M.Tr (Han) mengapresiasi semangat berbagi dari ACT. Hal ini karena semangat ACT sejalan dengan program Marinir TNI AL yakni ‘Marinir Peduli, Marinir Berbagi’ yang telah diinisasi sejak awal pandemi Covid-19 merebak.