Khaled al-Qazzaz, Eks Sekretaris Luar Negeri Presiden Morsi, Di Bebaskan Jaksa Agung Mesir

~~MESIR (Jurnalislam.com) – Seorang mantan ajudan presiden Mesir yang digulingkan, Mohamed Mursi dari Ikhwanul Muslimin dibebaskan pada hari Ahad (11/01/2015) karena alasan kesehatan setelah 18 bulan ditahan tanpa tuduhan, kata kerabat.
Khaled al-Qazzaz, mantan sekretaris urusan luar negeri Mursi,yang ditangkap di bulan Juli 2013 bersama dengan presiden terpilih Mursi dan delapan pembantu senior lainnya ketika tentara menjatuhkan Ikhwanul Muslimin dari kekuasaan.

Para pejabat Mesir tidak segera bersedia untuk berkomentar mengenai Qazzaz, satu-satunya tokoh Ikhwanul yang akan dibebaskan dari penjara sejak pasukan keamanan menangkap ribuan pendukung gerakan tersebut.

"Para penjaga datang kepadanya beberapa jam yang lalu, dan mengatakan 'kami telah diperintahkan untuk meninggalkan tempat dan Anda bebas untuk pergi,'" Ahmed Attia, kakak iparnya mengatakan kepada Reuters melalui telepon dari Kanada.

Qazzaz saat ini tinggal di rumah orang tuanya di Kairo dan berharap untuk bergabung kembali dengan istri dan empat anak perempuannya di Toronto segera, kata Attia.

Seorang jaksa penuntut umum mengatakan kepada wartawan pada hari Ahad bahwa Qazzaz dibebaskan dengan alasan kesehatan. Dia mengatakan Qazzaz sedang diselidiki untuk tuduhan menghasut kekerasan dan bergabung dengan kelompok Ikhwanul Muslimin.

Masih belum jelas apakah Qazzaz, seorang warga negara Mesir, akan diizinkan untuk meninggalkan negara itu menuju Kanada, dimana ia memegang izin tinggal permanen.

Kerabat mengatakan ia adalah anggota dari Partai Kebebasan dan Keadilan, sayap politik Ikhwanul, dan bukanlah seorang anggota resmi kelompok Ikhwanul.

Mereka mengatakan dia ditahan di bawah penjagaan di rumah sakit selama dua bulan terakhir setelah menghabiskan lebih dari 400 hari di sel isolasi.

Sebuah panel PBB mengatakan tahun lalu bahwa ia ditahan secara tidak sah.

Kerabat Qazzaz menolak untuk mengomentari apakah mungkin ada motif politik di balik pembebasannya.
"Saya bukan politisi, saya hanya seorang istri dan seorang ibu dan saya hanya senang suami saya dibebaskan dan saya berharap kami bisa bersatu kembali segera," Istri Qazzaz dari Kanada, Sarah Attia, melalui telepon.

"Suami saya telah ditahan selama 558 hari hingga sekarang, dan dia tidak pernah dituntut."

Dalam kasus terpisah, spekulasi telah berkembang bahwa Mesir akan membebaskan tiga wartawan dari stasiun Al Jazeera yang berbasis di Qatar yang telah dipenjara selama sekitar satu tahun.

Wartawan Australia Peter Greste, wartawan Kanada-Mesir Mohamed Fahmy dan wartawan Mesir Mohamed Baher dijatuhi hukuman tujuh sampai 10 tahun atas berbagai tuduhan termasuk menyebarkan kebohongan untuk membantu "organisasi Ikhwanul Muslimin”.

Mereka menyangkal tuduhan tersebut. Al Jazeera menyebut tuduhan terhadap wartawan yang mereka tidak masuk akal.

Hubungan antara pro-Ikhwanul Qatar dan Mesir menjadi tegang setelah militer menggulingkan Mursi. Namun upaya untuk memperbaiki hubungan mereka yang ditengahi oleh Saudi telah meningkatkan kemungkinan bahwa wartawan tersebut akan dibebaskan.

Sejumlah besar pembantu, menteri dan pendukung Mursi sekarang di penjara, menghadapi tuduhan menghasut kekerasan dan menyerang lembaga-lembaga negara.

 

Deddy | World Bulletin | Jurniscom

Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.