Ketum MUI Serukan Media Tampilkan Konten Positif di Bulan Ramadhan

Ketum MUI Serukan Media Tampilkan Konten Positif di Bulan Ramadhan

JAKARTA(Jurnalislam.com) — Puasa Ramadhan menjadi momentum untuk memberikan tayangan yang baik dan amanah. Hal ini dalam rangka mewujudkan cita-cita mulia, meraih ruh sejati dalam kehidupan yakni akhlak karimah di bulan suci Ramadhan.

Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) KH Miftahul Akhyar menyerukan agar tayangan di bulan Ramadhan harus memiliki dampak positif terutama dalam hal beribadah kepada Allah.

“Media yang Anda pimpin memiliki tugas yang penting dan mulia terutama dalam bulan suci Ramadhan” kata Kiai Miftah saat menyampaikan sambutan dalam Halaqah Siaran Ramadhan 1443 H, Jakarta, Senin (01/03/2022)

Ketum MUI menekankan bahwa sepatutnya momentum Ramadhan harus bisa menjadikan pribadi yang ikhlas yakni melepaskan jiwa kita dari selain Allah. Sebab, dengan keikhlasan kita dapat beribadah dengan baik.

“Kita jadikan puasa ini sebagai sebuah amanah, sebuah tugas dari Allah, kita sebagai makhluk yang memang diciptakan sebagai khalifah pemakmur bumi ini,” kata Kiai Miftah.

Menurut Kiai Miftah hubungan yang terjadi di dunia dengan media massa sudah berlangsung sejak lama. Perkembangan teknologi dan komunikasi di dunia semakin pesat hal ini dapat mempermudah komunikasi dari satu tempat ke tempat lain.

Kiai Miftah mengutip perkataan Rasulullah yang menyatakan bahwa ‘sesungguhnya penerangan, penjelasan, penyampaian sebuah berita ibarat seperti sihir sangat bisa menarik bahkan membalikan sebuah berita menciptakan sebuah opini yang tidak benar menjadi benar dan sebaliknya’.

“Tugas kita adalah membenarkan yang benar,” kata Kiai Miftah menegaskan.

Kiai Miftah berharap agar kesempatan ini antara MUI dengan awak media digunakan untuk memperkuat makna puasa menahan diri yang tujuannya dapat menayangkan tayangan yang baik.(mui)

 

 

Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.