Ketua MUI Kota Tasikmalaya : “Sistem ini Kotor Seperti Air Comberan”

TASIKMALAYA (Jurnaislam.com) – Acara Tabligh Akbar dan Sosialisasi buku MUI berjudul “Mengenal dan Mewaspadai Penyimpangan Syi’ah di Indonesia” di Pondok Pesantren Al Urwatul Wustha, Mangkubumi, Kota Tasikmalaya, Ahad (04/05/2014), juga dihadiri oleh ketua MUI Kota Tasikmalaya, KH. Acep Nur Mubarok. Dalam sambutannya beliau menyampaikan himbauannya kepada umat Islam untuk selalu mewaspadai sepak terjang Syi’ah.

Selain itu, beliau juga mengingatkan bahwa Syi’ah dan Ahmadiyah hanyalah sebagian kecil dari musuh yang harus dihadapi oleh umat Islam. Akan tetapi menurutnya, sistem inilah (demokrasi) yang harus lebih diwaspadai dan jangan sampai umat Islam menyatu dengannya.

“Kita harus menyelamatkan generasi penerus kita dari paham sesat Syi’ah ini. Musuh kita bukan hanya Syi’ah dan Ahmadiyah, tapi sistem ini (demokrasi-red) yang kotor seperti comberan, jangan sampai kita menyatu dengan jalan kita yang lurus, ikhdinassyirootol mustaqiim”, tegasnya.

Ini adalah kali keduanya KH. Acep Nur Mubarok membuat pernyataan keras tentang demokrasi kepada media. Sebelumnya dalam aplikasi whatsapp grup MUI Tasikmalaya, 20 Maret 2014 lalu beliau juga menegaskan bahwa Allah melaknat siapapun yang menerapkan demokrasi.

"Allah melaknat siapapun yang menerapkan demokrasi juga mereka yang mengikutinya setelah datang syari'at Islam, karena demokrasi menyerang syari'ah dan pola hidup umat Islam, menipu manusia secara umum dan menimbulkan kerusakan di daratan dan di lautan, juga mewariskan kefaqiran di dunia dan keabadian di neraka serta menantang adzab Allah", tulisnya.

Tabligh Akbar dan Sosialisasi buku MUI ini adalah bagian dari acara Reuni Tahunan Alumni Pondok Pesantrean Al Urwatul Wustho, Mangkubumi, Kota Tasikmalaya. (arby/amaif)

Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.