LEBANON (Jurnalislam.com) – Pemimpin Syiah Hizbullah Hassan Nasrallah menolak tuduhan menteri luar negeri Arab bahwa milisi Syiah Lebanon mempersenjatai pemberontak Houthi di Yaman.
Dalam sebuah pidato di televisi pada hari Senin (20/11/2017) dari Beirut, Nasrallah, yang kelompok Syiahnya memiliki perwakilan di parlemen Lebanon dan memiliki sayap militer, menyebut klaim yang dikeluarkan pada pertemuan Liga Arab hari sebelumnya sebagai “hal yang konyol”, lansir Aljazeera.
Mengacu pada sebuah paragraf dalam pernyataan akhir yang dibuat setelah pertemuan di Kairo, yang melaporkan Syiah Hizbullah “mendukung terorisme dan kelompok ekstremis di negara-negara Arab dengan senjata canggih dan rudal balistik”, Nasrallah mengatakan bahwa tidak ada bukti untuk klaim semacam itu.
Pangeran Arab: Pasokan Rudal Iran ke Syiah Houthi adalah Perang Melawan Kerajaan
Arab Saudi melaporkan milisi Syiah Hizbullah memainkan peran dalam penembakan rudal balistik 4 November oleh pemberontak Syiah Houthi yang bermarkas di Iran ke arah Bandara Internasional Raja Khaled di luar Riyadh.
“Kami belum mengirim rudal balistik atau senjata canggih – bahkan senjata api – tidak ke Yaman, tidak ke Bahrain, tidak ke Kuwait, tidak ke Irak … atau negara Arab manapun,” kata Nasrallah, menambahkan bahwa pasukan Hizbullah tidak memiliki rudal balistik.
Israel Berbagi Laporan Intelijen dengan Arab Saudi
Pidato Nasrallah muncul di tengah meningkatnya ketegangan antara Iran – sekutu Hizbullah – dan Arab Saudi sejak pengunduran diri Saad Hariri di Riyadh sebagai perdana menteri Libanon, beberapa jam sebelum rudal yang diluncurkan oleh pemberontak Syiah Houthi dicegat di dekat ibu kota Saudi.
Hariri, seorang politisi Sunni dan sekutu Arab Saudi, mengutip “keterlibatan” Iran di negaranya dan ancaman terhadap hidupnya sebagai alasan pengunduran dirinya.