GAZA (jurnalislam.com)- Kepala Badan PBB untuk Pengungsi Palestina (UNRWA), Philippe Lazzarini, pada Sabtu (23/8) mendesak Israel untuk berhenti menyangkal tanggung jawab atas krisis kelaparan yang terjadi di Jalur Gaza. Ia juga meminta negara-negara berpengaruh segera mengambil tindakan untuk menghentikan tragedi kemanusiaan tersebut.
“Sudah saatnya Pemerintah Israel berhenti menyangkal kelaparan yang telah diciptakannya di Gaza,” tulis Lazzarini melalui platform X.
“Semua pihak yang berpengaruh harus menggunakannya dengan tekad dan rasa tanggung jawab moral. Setiap jam berharga,” tambahnya.
Pernyataan ini muncul setelah Klasifikasi Fase Keamanan Pangan Terpadu (IPC), lembaga pemantau kelaparan global yang didukung PBB, mengonfirmasi pada Jumat (22/8) bahwa kelaparan telah melanda Kegubernuran Gaza. IPC memperingatkan, krisis pangan tersebut berpotensi menyebar ke wilayah tengah dan selatan Gaza pada akhir September.
Sejak agresi militer dimulai pada Oktober 2023, lebih dari 62.000 warga Palestina dilaporkan tewas akibat serangan Israel. Operasi militer tidak hanya menimbulkan korban jiwa, tetapi juga menghancurkan infrastruktur, memicu kelaparan, pengungsian massal, dan penyebaran penyakit menular.
Situasi di Gaza juga menjadi sorotan hukum internasional. Pada November 2024, Mahkamah Pidana Internasional (ICC) mengeluarkan surat perintah penangkapan terhadap Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dan mantan Menteri Pertahanan Yoav Gallant atas dugaan kejahatan perang dan kejahatan terhadap kemanusiaan. Selain itu, Israel tengah menghadapi gugatan genosida di Mahkamah Internasional (ICJ) terkait agresinya di Jalur Gaza. (Bahry)
Sumber: AA