Kepala CIA: Taliban Peroleh Kemenangan Besar, Obama akan Luncurkan Strategi Baru

AFGHANISTAN (Jurnalislam.com) – Bagi banyak orang di seluruh dunia, Tahun Baru adalah waktu untuk merenungkan masa lalu dan mempersiapkan serta memprediksi masa depan.

Michael Morell, mantan kepala CIA, pekan lalu juga membuat refleksi dan prediksi. Dia mengakui bahwa Taliban telah membuat keuntungan geopolitik besar di seluruh Afghanistan dan ia juga memperkirakan bahwa Taliban masih akan terus memperoleh kemenangan besar. Menurut dia Taliban menguasai wilayah lebih dari yang mereka miliki dalam beberapa tahun.

Komentar Morell ini adalah refleksi kuat atas situasi keamanan di Afghanistan, yang tidak terbebani oleh basa-basi politik. Laporan baru Pentagon mengenai situasi keamanan Afghanistan juga menawarkan refleksi sama yang menyatakan bahwa dalam paruh kedua tahun 2015, situasi keamanan secara keseluruhan di Afghanistan memburuk dengan peningkatan serangan gerilyawan yang efektif serta korban yang lebih tinggi di pihak ANDSF. Pasukan pemberontak yang tersisa tetap aktif dalam benteng tradisional mereka sekaligus menciptakan rasa tidak aman di beberapa bagian negara.

Laporan ini melanjutkan bahwa para pejuang memperbaiki kemampuan mereka untuk menemukan dan mengeksploitasi kelemahan ANDSF, membuat situasi keamanan tetap rapuh di wilayah-wilayah kunci dan beresiko menimbulkan kerusakan di tempat lain.

Walaupun laporan Pentagon ditulis dalam jargon politik dan berkelana dalam optimisme namun kesimpulan utamanya sangat jelas – Imarah Islam menghantam kembali dan menghantam kembali dengan keras.

Keberhasilan Imarah Islam itu berimbas pada Obama, karena harus mengingkari janji yang ia buat untuk orang-orang Amerika. Alih-alih mengakhiri semua keterlibatan pasukan di Afghanistan saat ia meninggalkan kantor kepresidenan, ia malah akan mempertahankan kehadiran sebanyak 9800 pasukan AS hingga akhir 2016. Juga di tahun 2017, bukannya menarik militer AS hingga disisakan hanya di Kabul, sesuai rencana semula, kehadiran tentara AS akan dipertahankan hingga sejumlah 5.500 pasukan di Kabul dan Bagram, juga mempertahankan kehadiran pasukan AS yang terbatas di timur dan selatan Afghanistan.

Juga dalam rencana penarikan awal yang diumumkan oleh Obama, bahwa tentara AS akan dikurangi menjadi 1.000 pada akhir 2016, indikasi dari Pentagon dan para jenderal adalah bahwa rencana tersebut kemungkinan juga diubah. Jumlah pasukan untuk tahun 2017 kemungkinan akan diubah menjadi kontingen besar.

Laju kemenangan Imarah Islam telah benar-benar membingungkan perencana strategi Amerika. Harapan mereka untuk 2016 terlihat sangat jauh berbeda dengan apa yang mereka bayangkan awalnya. Walaupun pernyataan resmi mereka mengkhianati rasa optimis, dengan klaim tidak berdasar bahwa ANDSF terus menyangkal pusat populasi dan wilayah strategis Taliban, namun mereka tidak buta terhadap fakta bahwa Taliban telah merebut sebagian besar negara dari rezim Kabul dan membuat keuntungan yang signifikan setiap hari.

Para mujahidin Imarah Islam telah memperluas jangkauan mereka dari Badakhshan ke Herat, dan dari Jowzjan ke Kandahar. Bahkan pihak asing memperkirakan bahwa Imarah Islam menguasai atau sedang memperjuangkan setidaknya empat kabupaten resmi. Momentum kemenangan Imarah ini merupakan pertanda buruk bagi Amerika untuk tahun 2016.

Jika saja peristiwa ini terus berlanjut, ada kemungkinan bahwa Amerika akan dipaksa untuk mengubah strategi mereka berulang kali dan sangat mungkin bahwa pada saat Obama meninggalkan kantor kepresidenannya, ia bahkan akan meninggalkan Amerika terlibat lebih jauh dalam konflik ini daripada ketika ia pertama kali mewarisinya.

 

Deddy | Voice of Jihad | Jurnalislam

 

Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.