YERUSALEM (jurnalislam.com)– Pasukan Israel menyerbu kapal milik kelompok aktivis pro-Palestina, Freedom Flotilla, yang sedang berlayar menuju Gaza pada Sabtu (26/7/2025). Insiden tersebut terjadi di perairan internasional dan disiarkan langsung oleh para aktivis melalui media daring.
Dalam siaran langsung tersebut, para aktivis terlihat duduk di dek kapal sambil mengangkat tangan dan menyanyikan lagu anti-fasis Italia, Bella Ciao, saat tentara Israel mengambil alih kendali kapal. Beberapa menit kemudian, siaran daring tersebut terputus.
Kapal Handala diketahui sedang dalam perjalanan untuk menembus blokade laut Israel dan membawa bantuan kemanusiaan ke Jalur Gaza. Koalisi Freedom Flotilla menyatakan melalui media sosial bahwa kapal mereka telah dicegat secara ilegal oleh pasukan Israel saat berada di perairan internasional.
“Handala telah dicegat dan dinaiki secara ilegal oleh pasukan Israel saat berada di perairan internasional,” tulis mereka di platform X.
Israel, yang sebelumnya telah menyatakan komitmennya untuk menegakkan blokade laut terhadap Gaza, menyebut bahwa upaya menerobos blokade merupakan tindakan berbahaya dan melanggar hukum.
“Angkatan Laut Israel telah menghentikan kapal Navarn memasuki zona maritim Gaza secara ilegal,” tulis Kementerian Luar Negeri Israel di X.
Pihak Israel menegaskan bahwa seluruh penumpang dalam kondisi selamat dan kapal sedang diarahkan ke pantai Israel.
Berdasarkan pelacakan daring, kapal Handala dicegat saat berada sekitar 50 kilometer dari pantai Mesir dan 100 kilometer sebelah barat Gaza. Kapal tersebut membawa 19 aktivis, termasuk sejumlah politisi Eropa, serta dua jurnalis dari Al Jazeera yang sempat menyiarkan situasi hingga sesaat sebelum kapal dicegat.
Dua anggota parlemen Prancis, Emma Fourreau dan Gabrielle Cathala, termasuk di antara para aktivis yang ditahan. Pemimpin partai mereka, Jean-Luc Mélenchon dari France Unbowed (LFI), mengecam keras tindakan tersebut.
“Preman Netanyahu menaiki Handala. Mereka menyerang 21 orang tak bersenjata di perairan internasional. Ini adalah tindakan penculikan terhadap dua anggota parlemen Prancis,” tulis Mélenchon melalui akun X, sembari mendesak pemerintah Prancis untuk mengambil tindakan.
Kondisi kemanusiaan di Gaza terus memburuk. PBB dan sejumlah organisasi kemanusiaan memperingatkan adanya ancaman kelaparan, sementara otoritas kesehatan setempat melaporkan warga sipil mulai meninggal dunia akibat kekurangan pangan.
Sebelum keberangkatan, awak kapal Handala telah menyatakan akan melakukan mogok makan jika kapal dicegat dan mereka ditahan oleh militer Israel.
Sebelumnya, pada 9 Juni lalu, kapal Madleen milik Freedom Flotilla juga dicegat oleh Israel di perairan internasional. Kapal itu membawa 12 aktivis, termasuk aktivis lingkungan asal Swedia, Greta Thunberg. Seluruh penumpang kemudian dideportasi setelah kapal ditarik ke pelabuhan Ashdod. (Bahry)
Sumber: TNA