Jumlah Korban Serangan Bom Truk di Mogadishu menjadi 85 Orang Tewas dan 250 Terluka

Jumlah Korban Serangan Bom Truk di Mogadishu menjadi 85 Orang Tewas dan 250 Terluka

SOMALIA (Jurnalislam.com) – Jumlah korban tewas akibat ledakan Sabtu (14/10/2017) di ibukota Somalia, Mogadishu telah meningkat menjadi sedikitnya 85 orang, seorang pejabat dari layanan ambulans kota tersebut mengatakan kepada Al Jazeera.

Sebanyak 250 lainnya terluka dalam ledakan tersebut, yang terjadi di persimpangan yang sibuk, Abdulkadir Abdirahman mengatakan.

Presiden Mohamed Abdullahi Mohamed Farmaajo mengumumkan tiga hari berkabung nasional yang dimulai pada hari Ahad (15/10/2017), menyusul serangan tersebut.

“Kami menetapkan tiga hari berkabung untuk korban yang tidak bersalah, bendera akan dikibarkan setengah tiang. Waktu untuk bersatu dan berdoa bersama. Terror tidak akan menang,” kata Presiden Mohamed dalam sebuah pernyataan yang diposting di akun Twitter resmi presiden sejak Ahad dini hari.

Al Shabaab Bebaskan 8 Petugas Kemanusian Somalia

Ledakan tersebut, yang digambarkan oleh penduduk kota sebagai yang paling kuat yang pernah mereka saksikan di Mogadishu selama bertahun-tahun, juga menyebabkan puluhan orang cedera dan presiden meminta warga untuk membantu mereka yang terkena dampak serangan tersebut.

“Saya meminta seluruh warga untuk keluar, memberikan bantuan, menyumbangkan darah dan menghibur orang yang berduka. Mari kita selesaikan ini bersama,” kata Mohamed.

Tidak ada kelompok yang mengaku bertanggung jawab atas serangan tersebut.

Ledakan itu meninggalkan jejak kehancuran dengan rumah-rumah dan bisnis terdekat diratakan dan kendaraan berubah menjadi bangkai-bangkai yang terbakar.

Layanan darurat bekerja keras sampai larut malam mencoba menyelamatkan orang-orang yang terjebak di bangunan yang hancur.

Walikota meminta penduduk untuk menyumbangkan darah saat rumah sakit kehabisan darah.

“Saya meminta penduduk Somalia untuk mengunjungi rumah sakit kota dan menyumbangkan darah. Tolong, datang untuk selamatkan saudara Anda,” Thabit Abdi Mohammed, mengatakan kepada wartawan setelah menyumbangkan darah di sebuah rumah sakit setempat.

Ledakan truk pada hari Sabtu terjadi 48 jam setelah kedua menterinya, menteri pertahanan dan menteri militer negara Tanduk Afrika mengundurkan diri dari jabatan mereka tanpa penjelasan.

Bagikan