Jubir JAT Rilis Bayan Tambahan Terkait Berita Tentang Tanggapannya Mengenai Rekaman Audio Ustadz ABB

JAKARTA (Jurnalislam.com) – Juru Bicara Jamaah Ansharut Tauhid, Ahmad Fatih merilis bayan tambahan terkait pemberitaan Jurnalislam hari Jumat tanggal 6 Juni 2014 berjudul “Ini Tanggapan Jubir JAT Soal Beredarnya Rekaman Audio Ustadz ABB”. Salah satu poin yang ditujukan Bayan Tambahan itu adalah dalam pemberitaan tersebut redaksi Jurnalislam menambahkan kalimat “diedit-red” dengan maksud untuk memperjelas makna dari kalimat “tidak utuh” yang dikatakan oleh Jubir JAT dalam pernyataan tersebut. Namun dalam bayan tambahan tersebut dijelaskan bahwa ketidakutuhan rekaman itu karena perekam tidak merekam dialog secara keseluruhan. Untuk lebih jelasnya, berikut isi bayan tambahan lengkap Juru Bicara JAT, Ahmad Fatih yang dikirimkan kepada Redaksi Jurnalislam.com.

 

Bayan Tambahan Terkait Pernyataan Jubir JAT di Media Jurnalislam.com Tanggal 6 Juni 2014

Terkait dengan berita yang diturunkan Jurnalislam.com dan dikutip beberapa media Islam lainnya  mengenai wawancara terkait dengan rekaman audio ustad Abu Bakar Ba’ayir.

Pada alinea ke tiga di situ dituliskan :

“Orang yang merekam ini tidak meminta izin kepada yang direkam untuk disebar. Dan ini mengingatkan kejadian yang lalu ketika ustadz masih diluar, ada yang merekam tanpa izin dan menyebarkannya. Kemudian juga ketika ustadz Achwan dan Ustadz Fuad mengunjungi Ustadz Aman dan berdialog dengan beliau, yang juga direkam dan disebarkan tanpa izin namun hasil rekamannya tidak utuh (diedit-red) .”

Terkait pernyataan ini kami merasa perlu memberikan bayan tambahan, berikut beberapa hal tersebut :

1. Ada tiga rekaman audio yang beredar di umat Islam terkait dengan dialog dengan Ustadz Abu Bakar Ba’asyir 2 rekaman audio dan 1 rekaman audio terkait dengan dialog Ustadz Achwan, Ustadz Fuad dan Ustad Aman.

2. Dua rekaman audio terkait dengan Ustadz Abu Bakar Ba’asyir disebar dengan tanpa izin dari beliau dan salah satunya adalah yang beredar kemarin seperti diberitakan Jurnalislam.

3. Terkait rekaman audio tentang dialog Ustadz Achwan, Ustadz Fuad dan Ustad Aman. Yang merekam meminta izin kepada Ustadz Fuad untuk disebar. Ustadz Fuad memberikan izin dengan syarat jika memang dirasa memberikan manfaat tetapi jika banyak madhorotnya jangan diupload.

4. Adapun terkait dengan pernyataan bahwa hasil rekamannya tidak utuh memang kami benarkan karena kami menemukan data memang ada bagian dari dialog yang tidak masuk dalam rekaman. Bagian itu diantaranya terkait dengan perbedaan soal ansharut thogut yang sering dikatakan bahwa Majelis Syariah (MS) JAT berbeda dengan Ustadz Aman maupun Ustadz Abu Bakar Ba’asyir ternyata setelah adanya tabayyun dan diskusi, perbedaannya hanya sebatas istilah saja bukan beda esensi maupun penerapan dilapangan. Kufr ta’yin (pengkafiran secara personal) yang disampaikan oleh Ustadz Aman disertai dengan pengecualian atau istitsna’, sedangkan kufr Aam (pengkafiran secara menyeluruh) yang dipahami oleh ustadz Fuad dan MS JAT adalah Kufr Thoifah (kelompok) sehingga siapa saja yang berada dalam kelompok itu hukum asalnya adalah kufur kecuali yang belum terpenuhi syarat kekufuran. Hal ini disampaikan Ustadz Fuad dan minta disaksikan oleh yang hadir saat itu. Dan hal ini dibenarkan oleh semuanya termasuk ustadz Aman dan Ustadz Rois.

5. Adapun kalimat “diedit-red” dalam pemberitaan Jurnalislam itu bukan dari kami tetapi dari redaksi Jurnalislam.com yang menyimpulkan dalam bahasa jurnalis bahwa rekaman yang tidak utuh itu berarti di edit. Dan kabar yang sampai kepada kami dari perekam bahwa dialog tersebut memang tidak di edit oleh beliau, adapun bagian yang hilang pada rekaman tersebut adalah disebabkan sudah dimatikannya alat rekam tersebut, sehingga bagian tersebut otomatis tidak masuk dalam rekaman .

Demikian bayan tambahan ini kami buat sebagai penjelas dari wawancara kami dengan Jurnalislam.com terkait beredarnya rekaman audio Ustadz Abu Bakar Ba’asyir.

Jakarta, 9 Juni 2014

Juru Bicara JAT

Ahmad Fatih

08561812319

 

Dengan adanya bayan tambahan tersebut, redaksi Jurnalislam.com memohon maaf kepada pembaca jika ada kesalahan penafsiran dalam berita yang kami tulis terkait Tanggapan Jubir JAT yang kami muat pada tanggal 6 Juni 2014 itu. Redaksi Jurnalislam.com bertangungjawab sepenuhnya jika ada pihak-pihak yang merasa dirugikan atas pemberitaan tersebut.  [jurnalislam.com]

Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.