Jenderal NATO: Rusia dan Rezim Assad Gunakan Pengungsi Sebagai “Senjata”

SURIAH (Jurnalislam.com) – Jenderal Top NATO Philip Breedlove memperingatkan anggota parlemen AS hari Selasa (01/03/2016) bahwa Rusia membantu rezim Bashar al-Assad mengubah krisis pengungsi menjadi "senjata" melawan Barat, lansir World Bulletin, Rabu (02/03/2016).

Komandan sekutu aliansi militer di Eropa beranggotakan 28 negara tersebut mengatakan arus besar pengungsi dari Suriah yang dilanda perang memiliki efek destabilisasi di negara-negara Eropa yang mereka pilih sebagai tempat perlindungan, sehingga memberi keuntungan bagi Moskow.

"Rusia dan rezim Assad bersama-sama sengaja menciptakan migrasi sebagai senjata untuk mengalahkan struktur Eropa dan menghancurkan tekad Eropa," kata Breedlove di depan Komite Senat Angkatan Bersenjata (the Senate Armed Services Committee).

Berbicara tentang serangan udara Rusia enam bulan dalam mendukung Assad, dan penggunaan bom barel oleh pasukan Syiah Nushairiyah Assad di wilayah sipil, Breedlove mengatakan Moskow dan Damaskus dengan sengaja memicu perpindahan massal rakyat Suriah.

"Senjata sembarangan yang digunakan oleh Bashar al-Assad dan penggunaan senjata non-presisi oleh pasukan Rusia… Saya tidak dapat menemukan alasan lain bagi mereka selain menciptakan perpindahan pengungsi rakyat Suriah dan membuat mereka menjadi masalah bagi orang lain," kata Breedlove.

Yang menambah rumit krisis pengungsi, ia menambahkan, adalah bahwa semakin banyak orang asing yang berjuang di Suriah dan kembali ke negara mereka lagi, membawa keterampilan medan perang dan kadang-kadang ideologi jihad.

 

Deddy | World Bulletin | Jurnalislam

Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.