Jabhah Nusrah : “Kami Tidak Membunuh, Kami Dakwah kepada Warga Sipil Druze”

SURIAH (Jurnalislam.com) – Jabhah Nusrah, cabang resmi al Qaeda di Suriah, telah mengeluarkan pernyataan membantah pembantaian 20 warga sipil Druze di provinsi Idlib pekan lalu melalui pernyataan yang dirilis pada salah satu account Twitter Jabhah Nusrah. Kejadian tersebut dikecam oleh mujahidin lainnya, sehingga berpeluang untuk merusak citra baik Jabhah Nusrah yang telah dibangun selama perjuangan di Suriah.

Kejadian itu jelas bertentangan dengan petunjuk khusus yang dikeluarkan oleh Syeikh Abu Muhammad al Jaulani, Amir  Jabhah Nusrah.

Jabhah Nusrah mengatakan bahwa Druze, kelompok agama minoritas, saat ini berada di bawah perlindungannya. Dan para pejuang yang diduga membunuh warga sipil akan diadili di depan pengadilan syariah untuk "kesalahan” mereka.

AQAP, Jabhah Nusrah dan cabang Al Qaeda lainnya beroperasi di bawah pedoman yang dikeluarkan oleh Syeikh Ayman al Zawahiri, yang memerintahkan untuk sebisa mungkin menghindari sasaran sipil. Sebagian besar cabang Al-Qaeda mematuhi pedoman ini.

Ada juga alasan praktis kenapa Jabhah Nusrah menjauhkan diri dari pembantaian di Idlib. Sebuah kelompok penting dari minoritas Druze dilaporkan tetap dalam posisi netral dalam perang antara rezim Bashar al Assad dan mujahidin. Pembunuhan tersebut akan membantu mendorong masyarakat Druze ke pelukan rezim Syiah Assad.

Syeikh Abu Muhammad al Jaulani, Amir Jabhah Nusrah, membahas Druze selama wawancara yang disiarkan di Al Jazeera bulan lalu.

"Pada saat ini, kita tidak memerangi  mereka yang tidak melawan kita," kata Syeikh al Jaulani.

 "Ada desa Druze yang terletak di daerah yang kita bebaskan, mereka tidak mendukung  rezim Syiah Bashar al Assad dan juga tidak berperang kepada kami, dan mereka tidak kami sakiti."

Daripada menyerang desa-desa Druze, Syeikh al  Jaulani mengatakan bahwa Jabhah Nusrah lebih baik berusaha  untuk mengubah penduduk Druze. "Adapun Druze, mereka adalah bagian dari dakwah kami  kepada panggilan Islam.

Ada banyak pendakwah yang dikirimkan kepada mereka untuk memberitahu tentang kesalahan agama mereka," kata Syeikh al Julani.

"Para pendakwah Jabhah Nusrah menunjukkan kesalahan-kesalahan tersebut."

 

Deddy | The Long War Journal | Jurniscom

Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses