Jabhah Nusrah dan Ahrar Syam Rebut Bukit Quneitra dari Rezim Assad, Titik Strategis Pinggiran Kota Damaskus

SURIAH (Jurnalislam.com) – Jabhah Nusrah, cabang resmi al Qaeda, dan Ahrar al Syam, sebuah kelompok al Qaeda yang erat bekerjasama dengan Jabhah Nusrah, berhasil merebut Bukit PBB di Quneitra, dan mengatakan bahwa para mujahidin telah mengusir pasukan rezim Nushairiyah Assad keluar dari bukit tersebut, lansir The Long War Journal, Sabtu (10/10/2015).

Bukit PBB adalah sebuah bukit yang dianggap sebagai titik strategis untuk mendekat ke pinggiran kota Damaskus.

Di setiap peristiwa, baik itu Front Selatan, Jabhah Nusrah maupunAhrar al Sham selalu menyebutkan perannya dalam pertempuran pada masing-masing akun sosial media mereka. Seorang juru bicara Front Selatan mengumumkan "pembebasan" Bukit PBB pada pakan Twitter-nya. Front selatan juga menerbitkan pernyataan yang mengklaim kemenangan.

Jabhah Nusrah membukukan pernyataan serupa pada salah satu feed resminya. Jabhah Nusrah menindaklanjuti dengan gambar dari adegan pertempuran.

Secara terpisah, Ahrar al Syam men-tweeted sebuah peta yang menunjukkan kemajuan pasukan mereka di daerah tersebut. Gambar yang diposting oleh Jabhah Nusrah dan Ahrar al Syam dapat dilihat di bagian bawah ini.

Front selatan mengumumkan serangan baru yang dipimpin FSA di Quneitra pada bulan Juni. Pada saat itu, juru bicara kelompok, Issam Al Reis, mengatakan semua fraksi yang berpartisipasi telah menandatangani "pakta resmi pertahanan bersama" yang secara eksplisit mengecualikan Jabhah Nusrah.

Front selatan telah "melarang #Nusrah bergabung dengan operasi ini," karena mereka "tidak berbagi visi yang sama untuk membebaskan #Suriah yang sedang kami perjuangkan dalam #FSA," Al Reis menulis di Twitter-nya pada 16 Juni.

Hanya beberapa hari setelah penolakan publik Al Reis 'mengenai kerjasama dengan lengan al Qaeda di Suriah, Ahrar al Syam, Jabhah Nusrah dan faksi faksi jihad  di wilayah tersebut mengumumkan pembentukan sayap selatan Jaysh al Fateh (Tentara Penaklukan). Koalisi yang dipimpin para mujahidin yang didirikan pada tanggal 20 Juni ini, dirancang menjadi alternatif bagi faksi faksi jihad di wilayah Selatan.

Pembentukan koalisi itu juga dimaksudkan untuk memperkuat keberhasilan mujahidin di provinsi Idlib utara. Jaysh al Fateh merebut kota Idlib pada akhir Maret, dan kemudian menyerbu banyak provinsi lain yang tersisa di pekan pekan berikutnya.

Deddy |TLWJ | Jurniscom

 

Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.