Israel Tawarkan $ 50 Juta Bagi Negara yang Dukung Pengakuan Trump atas Yerusalem

Israel Tawarkan $ 50 Juta Bagi Negara yang Dukung Pengakuan Trump atas Yerusalem

PALESTINA (Jurnalislam.com) – Perdana Menteri zionis Benjamin Netanyahu telah menyiapkan dana $ 50 juta untuk membantu pembangunan di negara-negara miskin demi mendapatkan dukungan diplomatik negara-negara tersebut, terkait pengakuan Trump atas Yerusalem.

Jika laporan Channel 2 Israel dan gerai media lainnya dikonfirmasi, rencana tersebut muncul hanya sepekan setelah Majelis Umum PBB memilih untuk menolak keputusan AS untuk mengakui Yerusalem sebagai ibukota Israel.

Hanya delapan negara yang memilih melawan resolusi tersebut bersama Israel. 35 negara lainnya abstain dan 128 negara memilih resolusi yang ditulis oleh Turki dan Yaman tersebut.

Dana tersebut akan memanfaatkan keahlian Israel dalam bidang pertanian, pengembangan kepemimpinan, dan teknologi, Times of Israel melaporkan, lansir Aljazeera, Kamis (28/1/2017).

Kawasan yang ditargetkan dalam upaya diplomatik termasuk Eropa Timur, Asia, dan Afrika.

Begini Ancaman Trump bagi Negara yang Menolak Yerusalem sebagai Ibukota Israel

Pemerintah zionis tersebut telah berusaha untuk memperkuat hubungannya dengan negara-negara Afrika dalam beberapa tahun terakhir dimana Netanyahu melakukan tur ke Afrika Timur pada tahun 2016 dan bagian barat benua itu pada tahun berikutnya.

Berbicara di ibukota Liberia, Monrovia, pada bulan Juli, pemimpin Israel tersebut mengatakan: “Saya percaya Afrika, saya percaya pada potensinya – sekarang dan masa depan. Ini adalah benua yang sedang naik daun.”

Memperkuat hubungan Israel dengan benua itu menjadi prioritas utama, Netanyahu menambahkan.

Apakah Israel berhasil mengubah bantuan ekonomi menjadi dukungan diplomatik yang sebenarnya masih harus dilihat, karena beberapa negara Afrika yang memilih resolusi PBB, seperti Kenya dan Ethiopia, menikmati hubungan dekat dengan Tel Aviv.

Selain Israel dan AS, Guatemala, Honduras, Kepulauan Marshall, Negara Federasi Mikronesia, Nauru, Palau dan Togo juga menolak resolusi itu.

Pada hari Senin, Wakil Menteri Luar Negeri Israel Tzipi Hotovely mengatakan bahwa 10 negara mempertimbangkan keputusan Presiden AS Donald Trump dengan memindahkan kedutaan mereka ke Yerusalem.

Setelah 128 Negara Tolak Veto AS, Erdogan, Jerman, Palestina Bahas Yerusalem Lebih Lanjut

Dia tidak menyebutkan negara-negara tersebut namun mengatakan “beberapa” dari mereka “terletak di Eropa.”

Pada hari Ahad, Guatemala mengumumkan bahwa mereka akan memindahkan kedutaannya ke Kota Suci, wilayah di sisi timur yang secara internasional diakui sebagai wilayah Palestina yang secara ilegal diduduki oleh Israel.

Israel mencaplok Jerusalem Timur setelah perang 1967, sebuah langkah yang ditolak oleh PBB dan masyarakat internasional.

Bagikan