Israel Kirim Pasukan Tank dan Artileri ke Perbatasan Gaza

JALUR GAZA (jurnalislam.com) – Militer Israel mengatakan pasukan bala bantuan sedang dikirim ke wilayah perbatasan dengan Jalur Gaza. Kemungkinan aka nada perluasan operasi di wilayah Palestina untuk membalas serangan roket yang intensif.

Rombongan tank dan pasukan artileri datang pada hari Kamis (3/7/2014) setelah 11 warga Palestina terluka dalam serangan udara Israel di Gaza, saat Palestina sedang mempersiapkan pemakaman seorang remaja yang tewas di Yerusalem Timur yang diduduki.

Serangan Gaza dimulai saat warga sedang mempersiapkan makanan sahur mereka pada hari Kamis.

"Sebelas orang terluka pada dini hari tersebut, termasuk seorang yang berada dalam kondisi serius. Tujuh orang terluka di Beit Lahiya di utara dan empat orang di Kota Gaza." kata juru bicara Otoritas Kesehatan Gaza.

Militer Israel mengatakan angkatan udara mereka menghantam 15 "situs militan" di Gaza. "Target yang mereka serang termasuk situs manufaktur senjata serta fasilitas pelatihan," kata seorang jurubicara militer.

Serangan Israel dilancarkan setelah setidaknya 15 roket menghantam Israel selatan, dua dari 15 roket tersebut dicegat oleh sistem anti-rudal Israel, kata militer.

Roket-roket tersebut menghantam dua rumah di selatan kota perbatasan Sderot. Polisi mengatakan bahwa salah satu roket mengakibatkan pemadaman listrik. Militer Israel melaporkan tidak ada korban cedera.

Operasi besar terakhir Israel di Gaza berlangsung pada akhir tahun 2012.

Ketegangan telah meningkat menyusul tindakan penculikan dan pembunuhan tiga pemukim Israel di Tepi Barat.

Israel menuduh Hamas berada di balik kematian tersebut, dan menangkap sekitar 600 aktivis Hamas dalam sebuah operasi perburuan terbesar di Tepi Barat selama hampir satu dekade ini.

Palestina sebaliknya juga menuduh Israel menculik dan membunuh seorang remaja 17 tahun, Mohammed Abu Khudair, di Yerusalem Timur dalam serangan balas dendam dan bentrokan antara sekelompok pemuda bersenjatakan lemparan batu dengan polisi Israel selama satu hari di hari Rabu.

Benjamin Netanyahu, perdana menteri Israel, pada Kamis malam sekali lagi mengutuk pembunuhan Khudair.

Reporter Al Jazeera Stefanie Dekker, melaporkan dari Yerusalem, mengatakan bahwa tampaknya Netanyahu berusaha untuk menenangkan situasi.

Tapi di Gaza, kekhawatiran telah berkembang luas melihat kedatangan tank dan pasukan di sekitar perbatasan, kata reporter Al Jazeera, John Hendren.
 

"Warga Palestina juga telah mendengar bahwa Israel mengatakan jika serangan roket dari Gaza tidak berhenti dalam waktu 48 jam, mereka akan menyerang," lapor Hendren.

Sejak pemukim muda menghilang berminggu-minggu yang lalu, warga Palestina di Gaza telah melontarkan roket ke Israel, yang direspon dengan serangan udara oleh Israel terhadap sasaran-sasaran yang diduga militan.

Dua pejuang Palestina tewas dalam serangan udara pekan lalu, dan seorang gadis muda Palestina tewas oleh serangan roket yang salah. Tidak ada korban serius di pihak Israel.

Pendukung Front Demokratik untuk Pembebasan Palestina dan Al-Aqsa Martyr Brigade mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa mereka telah menembakkan roket.

Mereka mengatakan bahwa mereka "menanggapi eskalasi Israel yang sedang berlangsung terhadap rakyat kami di Gaza dan Tepi Barat" – bentrokan di Jerusalem Timur terjadi setelah pembunuhan pada Rabu pagi saat sahur.

Menurut data dari Dr Amin Abu Ghazali, kepala operasi lapangan untuk Bulan Sabit Merah di Yerusalem Timur, 232 orang terluka dalam bentrokan, di Shuafat saja terdapat 178 korban.

Presiden Palestina, Mahmoud Abbas, mengatakan bahwa sudah jelas bahwa Abu Khudair dibunuh oleh pemukim Yahudi dan menyerukan Israel untuk membawa pembunuh ke pengadilan.

Sebuah penyelidikan atas hilang dan dibunuhnya remaja tersebut dilakukan oleh polisi Israel setelah Netanyahu menuntut penyelidikan cepat untuk "pembunuhan yang tercela" tersebut.

Keluarga Khudair mengatakan ia diculik pada hari Rabu sesaat sebelum tubuh hangusnya ditemukan di hutan Yerusalem. Polisi masih mencoba untuk mengidentifikasi tubuh pada hari Kamis dan pemakaman diperkirakan akan diadakan pada hari Jumat sore.

Reporter Al Jazeera, Dekker melaporkan bahwa polisi Israel berencana untuk mengirimkan bala bantuan ke Yerusalem Timur pada hari Jumat ini (04-07-2014) . [ded412/Aljazeera]

Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.