Bantuan Kemanusiaan ke Gaza Harus Melalui Pemeriksaan Israel di Perbatasan Rafah

Bantuan Kemanusiaan ke Gaza Harus Melalui Pemeriksaan Israel di Perbatasan Rafah

GAZA (jurnalislam.com)- Diplomat utama Uni Eropa, Josep Borrell, menilai warga sipil di Gaza menghadapi situasi bencana pada hari Senin (11/12/2023). Ia membuat perbandingan antara kehancuran wilayah tersebut dengan kehancuran Jerman selama Perang Dunia II.

Menurut badan kemanusiaan PBB OCHA, layanan kesehatan di Gaza telah hancur, hanya 14 dari 36 rumah sakit berfungsi sesuai kapasitasnya.

Pada hari Senin, rumah sakit Al-Aqsa di Gaza Tengah dibanjiri korban, dengan puluhan anak-anak yang berteriak kesakitan, menyusul serangan Israel di kamp pengungsi Al-Maghazi.

Persediaan bahan pokok telah habis dan kondisi sanitasi memburuk, wanita dan anak-anak perempuan di Rafah terpaksa menggunakan sisa-sisa kain untuk periode menstruasi mereka,

“Saya memotong pakaian anak saya atau kain apa pun yang saya temukan,” kata Hala Ataya, 25 tahun.

Di lingkungan Al-Rimal Kota Gaza, ribuan warga Palestina mendirikan kamp di markas besar badan PBB setelah rumah dan toko di dekatnya dihancurkan oleh serangan Israel.

Seorang koresponden AFP melaporkan baik universitas Islam maupun universitas Al-Azhar yang berdekatan telah hancur menjadi puing-puing, begitu pula kantor polisi.

“Tidak ada air. Tidak ada listrik, tidak ada roti, tidak ada susu untuk bayi, dan tidak ada popok,” kata Rami al-Dahduh, 23, seorang penjahit.

Organisasi-organisasi bantuan internasional telah berjuang untuk mendapatkan pasokan bagi warga Gaza yang putus asa akibat pemboman Israel dan hanya penyeberangan Rafah di Mesir yang dibuka.

Mereka menghadapi tekanan yang semakin besar dan terus berusaha membantu lebih banyak bagi warga sipil. Israel pada Senin mengumumkan bahwa mereka akan menyaring bantuan ke Gaza di dua pos pemeriksaan tambahan, yang akan memungkinkan lebih banyak bantuan memasuki wilayah yang dilanda bencana tersebut.

Tidak ada jalur penyeberangan baru yang akan dibuka, kata Israel, namun penyeberangan Nitzana dan Kerem Shalom akan digunakan untuk melakukan pemeriksaan sebelum mengirim truk bantuan melalui Rafah.

Sumber: alarabiya

Reporter: Samsul

Bagikan