Ini Langkah Inovatif Ridwan Kamil Cegah Terorisme dan Narkoba di Kota Bandung

BANDUNG (Jurnalislam.com) – Walikota Bandung, Ridwan Kamil mengundang ulama, ormas dan organisasi kepemudaan (OKP) dalam acara Silaturahmi Ulama Umaro di Pendopo Kota Bandung Jalan Dewi Sartika Kota Bandung, Kamis (28/1/2016) malam.

Silaturahmi bertema “Meningkatkan peran serta Ulama, Umaro, Ormas, dan Organisasi Kepemudaan Kota Bandung untuk Memperkuat Pancasila sebagai Ideologi Bangsa Dalam Rangka Memperkokoh Ketahanan Nasional” itu merupakan upaya Ridwan Kamil untuk mensosialisasikan program pencegahan terorisme dan pemberantasan narkoba yang digagasnya.

“Untuk melawan dan menghilangkan benih-benih terorisme di Kota Bandung, mulai sekarang kita akan proaktif dengan cara-cara inovatif,” kata pria yang karib disapa Emil itu kepada wartawan.

Ada dua program yang dijelaskan. Pertama, Emil akan membentuk tim penjaga wilayah. Tim ini terdiri dari 1500 aparat yang ditempatkan di seluruh RW di Kota Bandung.

“Akan dibentuk tim penjaga wilayah yang terdiri dari 1500 personel, bekerja sama dengan brigade RW yang satu polisi satu RW,” kata Emil.

Kedua, pembuatan rapor indeks kemasyarakatan. Rapor ini adalah instrumen untuk RT dan RW dalam menilai partisipasi masyarakatanya.

“Di dalamnya memuat indikator-indikator warga itu aktif atau tidak, rajin kerja bakti atau tidak,” lanjutnya.

Rapor ini akan diberikan kepada seluruh kepala keluarga di Kota Bandung.

Selain pencegahan terorisme, rapor yang akan diberikan kepada seluruh kepala keluarga (KK) di Kota Bandung itu juga diharapkan bisa dijadikan langkah untuk mendeteksi aktifitas pelanggaran lainnya seperti prostitusi dan narkoba.

“Dengan rapor kemasyarakatan itu kita jadi tahu tempat ini tempat sembunyi, kadang-kadang dijadikan tempat prostitusi. Dan supaya tidak terjadi kasus kampung Berlan di kota Bandung. Konsep ini mudah-mudahan jadi instrumen,” harapnya.

Emil menambahkan, gagasan lainnya adalah program satu komandan per lima rumah. “Saya kira menarik dan nanti kita bahas. Sehingga tidak boleh ada rumah yang ada manusianya tapi kita tidak tahu siapa manusia itu,” ungkapnya.

Program yang akan segera digulirkan tersebut untuk mencegah keberadaan orang asing di satu daerah. Berkaca pada pengalaman, lanjut Emil, biasanya para terduga teroris itu mengontrak rumah dan jarang bersosialisasi dengan warga sekitar.

”Sel-sel tidurnya teroris itu selalu ngontrak, tara gaul, pas dibedah ternyata ada bom. Insya Allah dengan konsep ini kita sisir agar tidak terjadi lagi,” ujarnya.

“Saya bener-bener berdoa supaya Bandung teh aman, nyaman, kita move on. Ingat Bandung, ingat inovasi,” pungkasnya.

Ally | Jurnalislam

Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.