Inggris Desak PBB Gelar Sidang Darurat atas Pembantaian Muslim Rohingya di Myanmar

Inggris Desak PBB Gelar Sidang Darurat atas Pembantaian Muslim Rohingya di Myanmar

NEW YORK (Jurnalislam.com) – Inggris pada hari Selasa (29/8/2017) mendesak Dewan Keamanan PBB untuk sidang darurat mengenai laporan jatuhnya korban sipil massal Rohingya oleh pasukan militer Myanmar, lansir Anadolu Agency.

“Inggris meminta pertemuan #UNSC mengenai situasi di Burma besok. Perlu mengatasi masalah jangka panjang di #Rakhine, menahan diri bagi semua pihak,” Mattew Rycroft, duta besar Inggris untuk PBB, menulis di Twitter.

Pertemuan tersebut diharapkan berlangsung Rabu. Dewan belum membuat pengumuman resmi.

Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres pada hari Senin mendesak Myanmar untuk memberikan akses bagi badan-badan kemanusiaan.

“Sekretaris jenderal sangat prihatin dengan laporan tewasnya warga sipil dalam operasi militer di negara bagian Rakhine, Myanmar,” kata kantor Guterres.

Serangan mematikan terhadap pos perbatasan pecah pada hari Jumat yang menewaskan satu tentara, 10 petugas polisi, seorang petugas imigrasi dan puluhan lainnya, kata Penasihat Negara Aung San Suu Kyi dalam sebuah pernyataan.

Laporan media yang muncul kemudian memberitakan bahwa pasukan Myanmar menggunakan kekuatan yang tidak proporsional dan mengusir ribuan warga Muslim Rohingya, menghancurkan rumah dengan mortir dan senapan mesin.

Kawasan ini telah menyaksikan ketegangan antara populasi sekte Buddha dan kaum Muslim sejak kekerasan komunal meletus pada tahun 2012.

Sebuah laporan PBB menemukan pelanggaran hak asasi manusia, termasuk kejahatan berat terhadap kemanusiaan terhadap Rohingya oleh aparat keamanan. PBB menganggap Rohingya sebagai minoritas paling teraniaya di dunia.

Badan dunia tersebut mendokumentasikan perkosaan massal, pembunuhan, penyiksaan – termasuk bayi dan anak-anak – penyembelihan, pemukulan serta penghilangan brutal. Perwakilan Rohingya mengatakan sekitar 400 orang tewas dalam sebuah tindakan keras keamanan Oktober lalu.

Bagikan