JURNALISLAM.COM – Meski sering dikabarkan adanya sejumlah kelompok kriminal bersenjata (KKB) di Papua telah kembali ke pangkuan NKRI, namun dalam kurun waktu satu tahun belakang 10 Januari 2021 hingga Januari 2022 menunjukkan intensitas serangan Organisasi Papua Merdeka (OPM) semakin brutal.
Pada 29 April 2021 pemerintah secara resmi menetapkan kelompok kriminal bersenjata (KKB) atau Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat Organisasi Papua Merdeka (TPNPB-OPM) serta para pendukungnya sebagai teroris. Namun belum tampak efektifitas penyelesaian persoalan OPM pasca penetapan tersebut.
Serangan sadis teroris OPM mengakibatkan sejumlah personel TNI-Polri gugur. Aksi teror OPM juga menyasar warga sipil, seperti guru, pelajar, tukang ojek, membakar rumah penduduk serta fasilitas kesehatan dan sekolah.
Berikut data korban nyawa dan luka tembak akibat serangan teroris OPM dalam kurun waktu setahun belakang yang berhasil dihimpun dari berbagai sumber,
10 Januari 2021, Prada Agus Kurniawan tewas terkena tembakan dari kelompok OPM. Kontak tembak antara sejumlah prajurit Satgas Pamtas Mobile RI-PNG itu dengan kelompok OPM terjadi sekitar pukul 11.40 WIT ketika prajurit TNI AD tengah melakukan patroli rutin di Distrik Titigi, Intan Jaya, Papua. Prada Agus tewas setelah peluru OPM menembus bagian punggungnya.
22 Januari 2021, Pratu Roy adalah Anggota Yonif Raider 400/Banteng Raider yang bertugas sebagai Satgas Pamtas RI-PNG. Dia tewas usai melaksanakan salat subuh di Pos Titigi, Intan Jaya, Papua. Pratu Roy langsung tersungkur setelah timah panas menerjang dada kanannya dari jarak jauh.
22 Januari 2021, Pratu Dedi Hamdani adalah prajurit TNI AD yang berasal dari Yonif Raider 408/SBH yang bertugas bersama Yonif Raider 400/BR di bawah komando Kodam IV/Diponegoro, dikabarkan tewas setelah mengejar para pelaku penembakan terhadap Pratu Roy Vebrianto di wilayah Hitadipa, Kabupaten Intan Jaya, Papua.
30 Januari 2021, gerombolan teroris OPM itu juga kembali menembak seorang warga sipil yang bernama Boni Bagau. Boni Bagau adalah warga Distrik Sugapa, Kabupaten Intan Jaya ini, dia tewas ditembak oleh kelompok OPM pimpinan Undius Kogoya di perbatasan Distrik Sugapa dan Distrik Homeyo.
08 Februari 2021, nasib yang sama dialami oleh Ramli. Warga Kampung Bilogai, Distrik Sugapa, Kabupaten Intan Jaya itu juga tewas ditangan OPM.
12 Februari 2021, Praka Hendra tewas ditembak dari jarak dekat oleh OPM. Praka Hendra adalah prajurit TNI AD dari Satuan Tugas (Satgas) Aparat Teritorial (Apter) Kodim Persiapan Intan Jaya. Dia tewas ketika tengah berada di sebuah warung milik warga Papua yang bernama Kevin yang letaknya tidak jauh dari Kodim Persiapan Intan Jaya.
15 Februari 2021, Prada Ginanjar Arianda. Prada Ginanjar tewas tertembak OPM ketika berada di Pos Peninjauan di Kampung Mamba, Distrik Sugapa, Kabupaten Intan Jaya, Papua.
08 April 2021, guru honorer Oktavianus Rayo (42) tewas ditembak KKB di Kampung Julukoma, Distrik Beoga.
09 April 2021, seorang guru Yonathan Renden (28) juga tewas ditembak di Kampung Ongolan, Distrik Beoga.
14 April 2021, Udin (41), tukang ojek tewas ditembak kelompok kriminal bersenjata (KKB) di Kampung Eromaga, Distrik Omukia, Kabupaten Puncak, Papua, dibawa ke Timika, Kabupaten Mimika.
15 April 2021, KKB menembak dan membacok seorang pelajar hingga tewas. Korban ialah Ali Mom, seorang laki-laki siswa kelas I SMA 1 Ilaga
25 April 2021, KKB menembak Kepala BIN Daerah (Kabinda) Papua, Brigjen TNI Putu Dani Nugraha Karya hingga tewas.
27 April 2021, KKB menembak aparat hingga menyebabkan satu polisi gugur dan dua lainnya terluka. Ketiga anggota yang ditembak KKB tergabung dalam Satgas Penegakan Hukum Operasi Nemangkawi. Ketiganya ialah Bharada I Komang (gugur), Ipda Naton Tonapa (luka), dan Bripka Moh. Syaifudin (luka).
18 Mei 2021, Dua prajurit TNI diserang di Kabupaten Yahukimo, Papua. Dari informasi yang diterima detikcom, prajurit TNI yang gugur bernama Prada Ardi Yudi Ardiyanto dan Praka Alif, anggota Satgas Pengamanan Daerah Rawan (Pamrahwan) dari Yonif PR 432/WSJ.
19 Mei 2021, Sebanyak empat anggota TNI dari Yonif 403/WP dan Satgas Mobile Yonif 310/KK mengalami luka tembak ketika dihadang kelompok kriminal bersenjata (KKB) di jembatan kayu 2, Kampung Yapimakot, Distrik Serambakon, Kabupaten Pegunungan Bintang, Papua.
28 Mei 2021, Kepolisian Subsektor Oksamil, Pegunungan Bintang, diserang enam orang. Kepala Subsektor Oksamol, Pegunungan Bintang, Papua, Briptu Mario Sanoy, tewas dalam serangan itu.
03 Juni 2021, kepolisian menyebut OPM menembak mati seorang tukang bangunan bernama Habel Halenti. Penembakan dilakukan saat Habel dalam perjalanan pulang dari Kampung Eronggobak, Distrik Ilaga.
03 Juni 2021, Penembakan warga sipil kembali terjadi di Ilaga. Kasatgas Humas Operasi Nemangkawi, Kombes Iqbal Alqudusy, menyebut satu keluarga tewas. Korban berjumlah lima orang. Mereka adalah keluarga Kepala Desa Nipurlema, Petianus Kogoya.
03 Juni 2021, OPM mengklaim menembak mati ajudan Bupati Puncak, Willem Wandik. OPM menyatakan serangan itu sebagai pertanda mereka masih beroperasi di wilayah tersebut.
13 Juli 2021, Dua anggota TNI dari Yonif Raider Khusus (RK) 752 Vira Jaya Sakti (VJS), Lettu Inf Sukma Panunjang dan Praka Abdul Hamid terluka saat baku tembak dengan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Distrik Mapenduma, Kabupaten Nduga, Papua.
02 September 2021, Empat anggota TNI Angkatan Darat gugur & dua orang prajurit lainnya mengalami luka serius dalam serangan kelompok kriminal bersenjata di Pos Rayon Militer (Posramil) Kisor, Kampung Kisor, Distrik Aifat Selatan Kabupaten Maybrat, Papua Barat. Identitas empat prajurit yang gugur Lettu Inf Dirman dari Bima, Serda Ambrosius Apri Yudiman, Pratu Zul Ansar, Praka Muhammad Dhirhamsyah. Adapun dua personel lainnya mengalami luka berat, yaitu Sertu Juliano dan Pratu Ikbal.
21 September 2021, Juru bicara Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat atau TPNPB – Organisasi Papua Merdeka (OPM), Sebby Sambom mengatakan pihaknya bertanggung jawab dalam serangan yang terjadi di Bandara Kiwi, Kiwirok, Pegunungan Bintang, Papua. Baku tembak antara TPNPB-OPM dengan TNI itu menewaskan satu orang anggota TNI bernama Prada Ida Bagus.
26 September 2021, Seorang anggota Brimob Polri bernama Bhayangkara Dua (Bharada) Muhammad Kurniadi gugur dalam baku tembak dengan kelompok kriminal bersenjata (KKB) di Distrik Kiwirok, Kabupaten Pegunungan Bintang, Papua.
20 November 2021, Dua prajurit TNI menjadi korban penyerangan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Koramil Suru-Suru Kabupaten Yahukimo, Papua. Satu prajurit TNI bernama Sertu Ari Baskoro gugur akibat luka tembak. Sementara Danramil Suru-Suru Kapten Inf Arviandi terluka.
03 Desember 2021, Kelompok teroris Organisasi Papua Merdeka (OPM) kembali berulah. Mereka menyerang Pos Koramil Persiapan Distrik Suru Suru, Yahukimo, Papua. Serangan tersebut menyebabkan dua prajurit TNI Angkatan Darat terkena tembakan. Serda Putra Rahaldi dikabarkan tewas akibat serangan tersebut, sementara Praka Suheri terluka.
20 Januari 2022, Sersan Dua (Serda) Miskel Rumbiak gugur dalam kontak tembak dengan kelompok kriminal bersenjata (KKB) di Distrik Aifat Timur, Kabupaten Maybrat, Papua Barat. Sementara empat rekannya terluka yakni Serda Darusman, Prada Aziz Rengen, Prada Abraham dan Prada Odeng.
27 Januari 2022, Tiga prajurit TNI AD tewas dan satu kritis dalam kontak tembak dengan kelompok separatis teroris (KST) di Desa Tigilobak, Distrik Gome, Kabupaten Puncak, Papua. Kontak tembak tersebut bermula dari penyerangan yang dilakukan kelompok separatis itu ke Pos Koramil Gome Satgas Kodim YR 408/Sbh. Tiga prajurit atas nama Serda M Rizal Maulana Arifin, Pratu Tupel Alomoan Baraza, dan Pratu Rahman Tomilawa, meninggal dunia. Sedangkan satu prajurit lagi mengalami luka tembak dengan kondisi kritis atas nama Pratu Syaiful.
Teroris OPM Membakar Fasilitas Pendidikan
09 April 2021, Kebiadaban teroris OPM juga menyasar fasilitas pendidikan dengan membakar gedung SD Jambul, SMPN I dan SMAN 1 Beoga.
03 Mei 2021, Teror kembali dilakukan OPM dengan membakar bangunan SD Inpres Mayuberi, dua unit rumah dinas guru, dan Puskesmas lama Ilaga Utara di Kampung Mayuberi, Distrik Ilaga Utara.
Teroris OPM Serang Faskes dan Nakes
13 September 2021, Anggota KKB Papua yang diperkirakan berjumlah 50 orang, membakar puskesmas di Distrik Kiwirok, Kabupaten Pegunungan Bintang, Papua.
Sebelum membakar puskesmas mereka menyerang enam tenaga kesehatan. 4 suster melompat kejurang, 1 suster meninggal atas nama Gabriela Meilan. Sementara korban lain, ada seorang dokter dilaporkan mengalami patah tangan karena dipukul menggunakan besi.
Selain puskesmas, KKB Papua juga membakar Kantor Bank Papua Perawakilan Distrik Kiwirok, Kantor Distrik Kiwirok, SD, dan Pasar Kiwirok.
Penulis: Bahri