Heboh, Penampakan Bentuk ‘Salib’ Raksasa di Depan Balaikota Solo.
SOLO (Jurnalislam.com) – Penataan Jalan Jenderal Sudirman (koridor Jensud) Solo menuai kecaman dari warganet. Pasalnya, penataan batu andesit jalan tersebut membentuk seperti lambang salib jika dilihat dari atas. Posisinya tepat di depan Balaikota Solo.
Jalan Jendral Sudirman sendiri awalnya aspal hitam biasa, kemudian pemerintah kota (Pemkot) mengantinya dengan batu andesit sejauh 100 meter dari Tugu Pemandengan depan Balaikota Solo sampai depan Bank Indonesia.
Menurut penelusuran Jurniscom, netizen mulai mengomentari wajah baru koridor Jensud di akun instagram @pariwisatasolo pada Senin (14/1/2019) dengan judul ‘Wajah Baru Kota Solo’ yang kemudian direpost oleh akun @jelajahsolo pada hari yang sama.
“Kuk jadi simbol agama ya,” kata @mnur2018 mengomentari postingan @pariwisatasolo
“Astagfirulloh.!! Lihat itu berbentuk Salib, FPI.!!,” Tulis @asassinbuild_a ikut berkomentar di akun @jelajahsolo.
Tujuan penataan koridor Jendsud sendiri menurut Pemkot untuk memperkuat aroma kota Surakarta sebagai kota bersejarah dan menambah destinasi wisata.
“Koridor Jenderal Sudirman, mulai Gladag sampai Tugu Pemandengan bahkan Pasar Gede, berada di lokasi yang sangat bersejarah. Sebab keberadaannya tidak terlepas dari eksistensi Keraton Surakarta. Termasuk keberadaan Benteng Vastenburg yang dulu digunakan untuk memata-matai aktivitas Keraton oleh penjajah,” ungkap Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Surakarta, Endah Sitaresmi Suryandari, dikutip dari Surakarta.go.id.
Sementara biaya yang disiapkan Pemkot untuk menganti aspal koridor Jensud dengan bayu andesit sebesar 4 Miliar rupiah.
“Anggarannya untuk tahap pertama di dari BI (Bank Indonesia) ke Tugu Pamandengan atau depan Balai Kota itu Rp 4 miliar,” kata Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Solo Endah Sitaresmi Suryandari, sebagaimana dikutip Tribunsolo.com Sabtu (21/7/2018).
Karena aset fasum maka dari pada menimbulkan konotasi SARA, sebaiknya dibatalkan saja dan diganti dengan nuansa khas ke- SOLO – annya.