GAZA (jurnalislam.com)- Dalam pernyataan terbarunya pada Jum’at (01/12/2023), gerakan perlawanan Islam Hamas mengatakan bahwa pendudukan Zionis memilih untuk terus melakukan perang genosida di Jalur Gaza. Israel tegas menolak semua tawaran pembebasan tahanan.
Negosiasi dilakukan setiap malam untuk memperpanjang gencatan senjata, dengan Hamas mengusulkan pertukaran melibatkan tahanan, orang lanjut usia, dan penyerahan jenazah tahanan Israel yang meninggal akibat serangan Zionis. Namun, penjajah, yang didorong oleh keputusan sebelumnya untuk melanjutkan agresi kriminal, tetap tidak merespon.
“Pemerintahan Biden dan Presiden Biden bertanggung jawab langsung atas kejahatan perang Zionis yang berlanjut di Gaza,” tegas Hamas.
Dalam pernyataannya, Hamas juga menyalahkan Amerika Serikat atas serangan yang terjadi di Gaza,
“Dengan dukungan mereka dan lampu hijau yang diberikan selama kunjungan Menteri Luar Negeri Blinken ke Israel. Persetujuan AS terhadap rencana baru penjajah untuk meningkatkan agresi telah menyebabkan kematian ratusan warga sipil dan anak-anak yang tak bersalah,” terangnya.
Hamas menegaskan bahwa rakyat Palestina yang teguh, yang berakar kuat di tanah air mereka dan didukung oleh Brigade Al-Qassam yang gagah berani, secara aktif akan melawan agresi zionis di semua lini sambil melanjutkan operasi heroik, dengan keyakinan bahwa mereka akan menggagalkan agresi kriminal ini.
“Menghadapi pasukan teror Zionis yang didukung AS, rakyat kami yang teguh akan menang,” pungkas Hamas dalam pernyataannya.
Sumber: Hamas Online
Reporter: Bahri