Hak Veto Rusia dan China Blokir DK-PBB untuk Bantuan Warga Aleppo

Hak Veto Rusia dan China Blokir DK-PBB untuk Bantuan Warga Aleppo

NEW YORK (Jurnalislam.com) – Rusia dan China pada hari Senin (05/12/2016) memveto resolusi Dewan Keamanan PBB yang akan memberlakukan gencatan senjata untuk Suriah saat bantuan kemanusiaan yang sangat dibutuhkan dikirim ke Aleppo.

Rencana untuk mengadakan gencatan senjata tujuh hari tersebut gagal total setelah kedua dari lima anggota tetap Dewan itu (Rusia dan China), serta satu anggota non-permanen, Venezuela, menolak. Anggota tetap lainnya adalah Perancis, Inggris dan AS, lansir Anadolu Agency.

Resolusi membutuhkan 9 dari 15 anggota Dewan dan tanpa penolakan dari seluruh lima anggota tetap.

Ini adalah yang kelima kalinya Rusia dan Cina bersama-sama memblokir tindakan Dewan Keamanan terhadap Suriah, dan merupakan pemblokiran keenam oleh Rusia sendiri.

“Rusia telah menunda penyelamatan kehidupan ratusan ribu orang laki-laki, perempuan & anak-anak dalam neraka abadi di Aleppo,” Duta Besar U.K. untuk PBB, Matthew Rycroft, menulis di Twitter.

Dalam pidato di hadapan Dewan, Rycroft menolak klaim bahwa Rusia membantu rezim Suriah “melawan teroris” sebagai “fantasi murni”.

Wakil duta besar AS untuk PBB, Michele Sison, menyalahkan Moskow atas kegagalan masyarakat internasional untuk mengakhiri perang di Suriah “karena Rusia lebih mementingkan menjaga keuntungan militernya sendiri”.

Perwakilan tetap Prancis untuk PBB, Francois Delattre mengatakan akibat tidak adanya konsensus resolusi politik, Suriah akan tetap “terpecah, dilanda pertempuran konstan, dan menjadi benteng terorisme”.

Sebuah gencatan senjata tujuh hari yang serupa pada bulan September berakhir seketika setelah konvoi bantuan PBB dibom sebelum mencapai Aleppo dalam memberikan bantuan.

Aleppo, kota terbesar kedua sebelum perang Suriah, ditinggalkan dalam kehancuran, dengan ratusan ribu warga sipil terperangkap dalam pertempuran dan serangan udara brutal Rusia dan rezim Suriah.

Bagikan