Giliran Kantor Surat Kabar Jerman Diserang Karena Cetak Ulang Kartun Nabi

HAMBURG (Jurnalislam.com) – Sebuah kantor surat kabar Jerman di kota pelabuhan utara Hamburg yang mencetak ulang karikatur Nabi Muhammad dari majalah satir Perancis Charlie Hebdo menjadi sasaran serangan pembakaran, menurut polisi.

Tabloid harian regional tersebut, Morgenpost Hamburger, diserang pada hari Ahad (10/01/2015) setelah mencetak ulang tiga kartun Charlie Hebdo di halaman depan mereka setelah peristiwa penembakan di kantor Charlie Hebdo Paris, dengan judul "kebebasan seperti ini harus diterima!"

"Batu-batuan dan kemudian sebuah benda terbakar dilemparkan melalui jendela," kata seorang juru bicara polisi kepada kantor berita AFP. "Dua kamar di lantai bawah rusak tetapi api dipadamkan dengan cepat."

Tidak ada seorangpun yang terluka dalam serangan itu, yang menurut polisi terjadi sekitar 01:20 GMT. Dua orang ditahan, sementara pihak keamanan negara telah memulai penyelidikan.

Polisi Hamburg telah menahan dua tersangka pelaku serangan.

Kantor berita Jerman DPA melaporkan bahwa serangan itu terjadi di halaman kantor dan mengenai ruang arsip surat kabar menghancurkan beberapa catatan.

DPA mengutip seorang juru bicara polisi mengatakan bahwa tim editorial harus dapat melanjutkan pekerjaan karena kerusakan di gedung relatif kecil.

“Masih dicari tahu apakah ada hubungan antara kartun Charlie Hebdo dan serangan tersebut," juru bicara polisi mengatakan, menambahkan bahwa "terlalu cepat" untuk mengetahui secara pasti.

Polisi menolak untuk memberikan informasi lebih lanjut tentang tersangka.

Tidak ada seorang pun di Morgenpost Hamburger yang bisa segera dihubungi untuk memberikan komentar. Morgenpost Hamburger Morgenpost Hamburger dikenal secara lokal sebagai MOPO dan memiliki sirkulasi sekitar 91,000 eksemplar.

 "Asap tebal masih menggantung di udara, polisi sedang mencari petunjuk," kata surat kabar itu dalam edisi online-nya.

Beberapa surat kabar Jerman menerbitkan kartun nabi Muhammad dari Charlie Hebdo di halaman depan mereka pada hari Kamis menunjukkan solidaritas dengan kartunis Perancis dan membela kebebasan berbicara.

 

Deddy | Aljazeera | Jurniscom

Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.