PALU (Jurnalislam.com)–Wakil Presiden RI Jusuf Kalla memastikan World Bank akan membantu revitalisasi gempa dan tsunami di Sulawesi Tengah. Kisaran bantuan tersebut diperkirakan sebanyak US$ 655 juta.
“World bank akan memberikan bantuan dalam bentuk dana dan support lainnya untuk rehabilitasi gempa di sini,” kata Wakil Presiden Jusuf Kalla saat berkunjung di Jalan Manggis, Balaroa, Sigi, Sulawesi Tengah, Jumat, (11/10).
Menurut Jusuf Kalla, pembicaraan soal revitalisasi Sulawesi Tengah sudah dilakukan sejak dirinya melakukan pembicaraan sejumlah pihak di istana negara.
Namun pengukuhan MoU tersebut kembali dibicarakan olehnya dengan Bank Dunia, PBB, BNPB dan Pemerintah Provinsi saat tiba di Bandara Mutiara Al Jufri, Sulawesi Tengah pada Pukul 10.00 WIT.
“Tadi saya rapat di bandara dan kantor gubernur, lihat keadaan lapangan. Kami membahas bagaimana pembenahan dan rehabilitasi infrastruktur pasca gempa,” ucap Jusuf Kalla.
Hal lain yang akan didalami dari kunjungan PBB dan World bank di Sulawesi Tengah adalah janji revitalisasi kota Palu, Sigi, dan Donggala secepat. Dia berjanji akan terlaksana paling lambat dua bulan mendatang.
“Paling lambat dua bulan masyarakat akan dibangun dengan hunian sementara. Dua bulan paling lambat masyarakat akan pindah dari tenda ke hunian sementara,” ujar Jusuf Kalla.
Menanggapi titah orang nomor dua negeri ini, Kepala Badan Nasional Penanggungulangan Bencana (BNPB) Willem Rampangilei mengaku senang dengan pernyataan Jusuf Kalla tersebut.
Apalagi PBB dan World bank mau menyuntikan anggaran revitalisasi kota di Sulteng. Terutama sebagai dukungan warga Sigi, Palu, dan Donggala yang terkena dampak paling besar dari tsunami dan gempa.
“Sekjan PBB sangat bersedih, sangat sulit kalau tidak menyampaikan jika tidak sedih. Menyampaikan simpati dan solidaritas. Pemerintah dalam menanggapi bencana sangat baik,” ujar Willem Rampangilei di lokasi yang sama.
Adapun nilai sumbangan yang akan diberikan, menurutnya sekitar US$ 655 juta. Bantuan ini dipergunakan untuk perbaikan 20.000 rumah anti gempa. Pembangunan jalan sekitar 3.850 km di sepanjang Sulteng. Pembangunan irigasi seluas 1.500 kilometer, 677 sekolah yang hancur.
Bantuan ini juga digunakan untuk relokasi 500 bangunan infrastruktur di Ibukota Palu, Donggala, Sigi yang dianggap cukup besar mengalami guncangan gempa. Tak lupa pembangunan kesehatan 72 klinik dan 8000 kubik resktukturisai air bersih. Pun fasilitas sanitasi sistem sebanyak 1.200 WC dan mck. (Dimeitri Marilyn)