PARIS (Jurnalislam.com) – Turki dan Perancis pada hari Senin (27/8/2018) sepakat untuk lebih meningkatkan hubungan ekonomi mereka, termasuk di bidang energi, pertanian, teknologi dan industri pertahanan, Menteri Keuangan dan Keuangan Turki Berat Albayrak mengatakan di Paris, lansir Anadolu Agency.
Berbicara pada konferensi pers bersama dengan Menteri Ekonomi dan Keuangan Prancis Bruno Le Maire, Albayrak mengatakan: “Kami juga berpikir bahwa peningkatan kerjasama di sektor keuangan, perbankan dan sektor asuransi akan bermanfaat.”
Kedua negara juga menegaskan kembali sikap mereka untuk bersama-sama mengambil tindakan terhadap langkah AS yang menargetkan Turki, Uni Eropa dan negara lainnya, katanya.
“Langkah-langkah seperti [yang AS] lakukan itu dengan motivasi politik akan mempengaruhi tidak hanya sistem keuangan global tetapi juga perdagangan global dan stabilitas regional; itu akan menciptakan ketidakpastian dan masalah besar.”
Turki dan Perancis Kerja sama Hadapi AS
Dia mengatakan pendekatan AS juga akan menyebabkan kekacauan, yang pada gilirannya menyuburkan terorisme dan krisis pengungsi.
Albayrak menambahkan: “Dolar, sayangnya, telah kehilangan statusnya sebagai instrumen yang dapat diandalkan dalam perdagangan global”.
Dia mengatakan Turki bertujuan untuk meningkatkan perdagangannya dengan Uni Eropa dalam mata uang euro.
Le Maire mengatakan stabilitas ekonomi Turki dan perusahaan Turki bermanfaat bagi Perancis, Eropa, dan semua orang.
“Prancis akan terus mendukung semua perusahaan Prancis yang berdagang dan ingin berdagang dengan Turki,” kata Le Maire.
Lawan Kekuatan Ekonomi AS, Turki Didukung Dunia
Turki dan AS saat ini sedang mengalami keretakan besar setelah Washington memberlakukan sanksi terhadap dua menteri Kabinet Turki karena tidak melepaskan seorang pendeta Amerika yang menghadapi tuduhan terkait terorisme di Turki.
Pada 10 Agustus, Presiden AS Donald Trump meningkatkan serangannya ke Turki dengan menggandakan tarif AS pada impor aluminium dan baja Turki. Sebagai pembalasan, Turki meningkatkan tarif untuk beberapa produk asal AS, termasuk alkohol dan produk tembakau dan mobil pada 15 Agustus.
3 thoughts on “Ganti Dolar AS ke Euro, Turki Tingkatkan Hubungan Ekonomi dengan Perancis”