Gandeng GBN, SMA Negeri 1 Polokarto Sosialisasikan Haramnya Rayakan Valentine Day

Gandeng GBN, SMA Negeri 1 Polokarto Sosialisasikan Haramnya Rayakan Valentine Day

SUKOHARJO (Jurnalislam.com) – Maraknya budaya barat yang menyerang para remaja di Indonesia semakin hari semakin tak terbendung lagi, budaya pacaran, seks bebas, alkohol, tawuran, saat ini seakan lekat dan identik dengan perilaku para pemuda yang menjadi harapan bangsa itu.

Berawal dari hal itu, SMA Negeri 1 Polokarto, Sukoharjo menggelar kajian haram merayakan ‘Hari Valentin’ pada Jum’at (8/2/2018) di halaman sekolah menggandeng Gerakan Bela Negara (GBN). Acara ini bertujuan untuk menghindarkan kenakalan remaja di hari Valentine yang memang bukan dilarang dalam agama Islam itu.

“Minggu depan itu pada tanggal 14 akan ada yang namanya Valentine Day, pengajian ini kita majukan di Jum’at kedua agar anak anak mendapat berkah dan dapat mengcounter isu-isu tentang Valentine Day,” kata Sri Mulyono Wakil kepala Sekolah Bidang Kesiswaan kepada wartawan di sela-sela kegiatan pada Jum’at (8/2/2018).

Sementara itu, Ketua GBN Solo yang juga Dai asal Aceh Ustaz Tengku Adzar yang menjadi pemateri dalam kegiatan tersebut menjelaskan, tentang sejarah munculnya tradisi Hari Valentin.

“Valentine Day itu, berawal dari seorang pendeta yang bernama Valentin dan kemudian dieksekusi mati oleh pihak Gereja karena melanggar institusi Gereja untuk tidak boleh jatuh cinta, apalagi sampai menikah, dan hari kematiaannya itu karena mempertahankan dari wanita yang dicintainya kemudian diperingati sebagai hari Valentine,” terangnya.

“Oleh sebab itu, kita sebagai kaum muslimin tidak ada kaitannya apa-apa dengan Valentine Day itu, sehingga sebagai kaum muslimin kita tidak ada hak untuk merayakannya apalagi sampai ikut mengerjakan kemaksiatan kemasiatan didalamnya,” imbuhnya.

Lebih lanjut, ia berpesan kepada 724 siswa yang hadir itu, untuk mengunakan cara-cara Islam untuk mengungkapkan cinta dan kasih sayang terhadap orang lain.

“Cara-cara mengungkapkan cinta itu ada syariatnya dalam Islam, jadi tidak perlu kita ikut cara-cara orang lain untuk mengungkapkannya karena Islam sudah mengatur itu,” tandasnya.

Bagikan