G 20: Brexit Menambah Resiko bagi Pertumbuhan Global

G 20: Brexit Menambah Resiko bagi Pertumbuhan Global

INGGRIS (Jurnalislam.com) – Pemilihan suara yang dilaksanakan di Inggris untuk meninggalkan Uni Eropa mempertinggi risiko bagi perekonomian dunia, kepala keuangan kelompok G20 dari negara-negara terkemuka mengatakan, lansir World Bulletin, Ahad (24/7/2016)

Hasil referendum bulan Juni “menambah ketidakpastian dalam ekonomi global,” mereka mengatakan dalam sebuah komunike setelah pertemuan gubernur bank sentral dan pejabat pemerintah di kota Chengdu, Cina.

Tapi mereka bersikeras bahwa negara-negara G20 berada dalam “posisi yang baik untuk secara proaktif mengatasi konsekuensi ekonomi dan keuangan potensial yang timbul akibat pemilhan suara,” seraya menambahkan: “Di masa depan, kami berharap melihat Inggris sebagai mitra dekat Uni Eropa.”

Tapi peserta mengatakan Brexit berada di garis depan keprihatinan pada pertemuan di Chengdu, yang merupakan pertemuan terakhir sebelum KTT G20 pada bulan September.

Philip Hammond, menteri keuangan Inggris, mengatakan kepada wartawan bahwa itu adalah masalah besar.

“Kenyataannya adalah akan ada ketidakpastian hingga kesimpulan negosiasi kami dengan Uni Eropa tercapai,” katanya.

Sebelum pertemuan itu, Dana Moneter Internasional (IMF) menurunkan proyeksi pertumbuhan global tahun ini dan berikutnya sebesar masing-masing 0,1 poin, menjadi 3,1 persen dan 3,4 persen.

“Brexit menandai risiko penting untuk pertumbuhan global,” kata staf IMF dalam sebuah laporan.

Para pejabat di Chengdu mengatakan pembicaraan yang berlarut-larut atau sengit antara Uni Eropa dan Inggris atas mundurnya Inggris bisa meningkatkan bahaya.

Menteri Keuangan AS Jacob Lew menekankan kepada rekan-rekannya di Eropa dan Inggris tentang perlunya negosiasi berlangsung secara halus, pragmatis dan transparan.

“Hubungan yang sangat terintegrasi antara Inggris dan Uni Eropa adalah demi kepentingan terbaik bagi Eropa, Amerika Serikat dan ekonomi global,” katanya kepada wartawan setelah pertemuan itu.

Bagikan