ISTANBUL (Jurnalislam.com) – Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan pada hari Sabtu (9/12/2017) mengadakan percakapan telepon ajak rekan-rekannya dari Nigeria dan Indonesia membahas keputusan AS yang mengakui Yerusalem sebagai ibukota Israel.
Menurut sumber-sumber kepresidenan Turki, diskusi Erdogan dengan Presiden Indonesia Joko Widodo dan Nigeria, Muhammadu Buhari, berfokus pada pentingnya menunjukkan sikap yang sama untuk meyakinkan AS agar mempertimbangkan kembali keputusannya, lansir Anadolu Agency.
Para pemimpin mengatakan bahwa tindakan oleh AS akan berpengaruh “buruk” terhadap perdamaian dan stabilitas di wilayah Timur Tengah.
Turki Kutuk Keputusan AS Jadikan Yerusalem sebagai Ibukota Israel
Mereka juga menyatakan harapan agar pertemuan puncak Organisasi Kerjasama Islam-OKI (Organization of Islamic Cooperation-OIC) yang luar biasa, yang akan digelar di Istanbul pada 13 Desember, akan menunjukkan sikap yang sama terhadap keputusan tersebut.
Pada siang hari, Erdogan juga berbicara dengan presiden Perancis, Kazakhstan, Azerbaijan dan Lebanon.
Sebelumnya di hari Rabu, Presiden Donald Trump – membalikkan kebijakan AS selama puluhan tahun – mengumumkan keputusannya untuk mengakui Yerusalem sebagai ibukota Israel dan memindahkan kedutaan AS ke Israel.
Pergeseran dramatis dalam kebijakan Washington mengenai Yerusalem memicu demonstrasi di wilayah Palestina yang diduduki, Turki, Mesir, Yordania, Tunisia, Aljazair, Irak dan negara-negara Muslim lainnya.
Yerusalem tetap menjadi jantung konflik Israel-Palestina, dengan rakyat Palestina berharap bahwa Yerusalem Timur – yang sekarang diduduki oleh Israel – pada akhirnya dapat berfungsi sebagai ibukota negara Palestina.