Dua Ciri Umum Firqotun Najiyah: Berpegang Teguh pada Qur’an Sunnah dan Mengedepankan Ilmu

SUKOHARJO (Jurnalislam.com) – Firqotun najiyah adalah sekelompok kecil dari ahlu sunnah wal jamaah yang akan diselamatkan oleh Allah di akhir zaman. Demikian dijelaskan ustadz Fais Baraja dalam kajian akbar “Al Firqotun Najiyyah Golongan yang Selamat” di masjid At Tiin Desa Talang, Sanggrahan, Grogol, Sukoharjo, Sabtu (26/3/2016).

Dalam paparannya, ustad Fais Baraja menjelaskan tentang siapa golongan yang diselamatkan nanti di akhirat. Ia mengutip hadits Rasulullah yang menjelaskan tentang terpecahnya umat Islam menjadi 73 golongan namun hanya satu yang akan diselamatkan.

Dijelaskan ustadz Fais, Firqotun najiyah adalah ahlusunnah wal jamaah yang memiliki dua sifat umum. "Yang pertama adalah berpegang teguh pada Al Qur'an dan Sunnah," ujarnya.

Kedua, mengedepankan ilmu. Dia mengatakan, ahlul sunnah wal jama'ah membangun ucapannya, keyakinannya, kelakuannya, diatas ilmu. “Maka kita yang mengaku ahlul sunnah wal jama'ah harus terus meningkatkan ilmu kita. Tidak cukup dengan pengajian seperti ini, tapi harus dengan kajian intensif yang terus menerus," terang ustadz Fais.

Dia mencontohkan Imam Syafi’i rahimahullah yang tidak pernah merasa cukup dengan ilmu yang dimilikinya. "Imam Syafi'i sejak 5 tahun mencari pada ulama tabi'in sampai akhir hidupnya tidak merasa cukup atas ilmu yang dimilikinya. Maka kita berusaha terus menimba ilmu, jangan sampai sebagai aktifis nahi munkar paling depan tapi rukun sholat tidak tahu," jelasnya.

Ustadz Fais juga mengatakan, dalam golongan al firqatun Najiyah akan melahirkan satu kelompok kecil lagi, yaitu At Thoifah Al Mashurah atau kelompok yang lebih kecil yang senantiasa berdiri di atas kebenaran.

“Rosulullah SAW mengatakan, akan senantiasa ada sekelompok kecil yang berperang, mereka berdiri diatas kebenaran hingga datangannya hari kiamat," tuturnya.

Menurutnya, sifat-sifat thaifah manshurah pada hari ini melekat dalam diri para mujahidin yang sedang berperang di jalan Allah dalam membela  umat Islam.

”Di Suriah umat Islam Sunni yang dibantai orang Syiah, di Palestina umat Islam dibunuhi Yahudi, maka orang-orang yang membela, berperang melawan Syiah, Yahudi mereka itu adalah Thoifah Manshuro," tegasnya.

"Mereka berkorban meninggalkan istri dan anaknya, meninggalkan pekerjaan, meninggalkan kehidupannya untuk berangkat berjuang membela umat Islam yang tidak dikenalnya, bukan dari keluarganya, tapi mereka berada diatas kebenaran." pungkas beliau.

Kajian berlangsung khidmat, dihadiri oleh ratusan jamaah yang berasal dari berbagai daerah di Solo. Mereka terlihat antusias menyimak pemaparan ustadz Fais Baraja yang menggantikan ustadz Abdurrachim Ba'asyir yang berhalangan hadir.

Reporter: Dyo | Editor: Ally Muhammad Abduh | Jurnalislam

Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.