DARAA (Jurnalislam.com) – Delegasi militer Rusia tiba di kota Daraa di Suriah barat daya pada hari Ahad (01/6/2018) untuk melanjutkan pembicaraan gencatan senjata dengan kelompok-kelompok oposisi.
Kendaraan yang membawa anggota delegasi Rusia telah memasuki kota Busra Al-Sham, menurut seorang koresponden Anadolu Agency di daerah tersebut.
Pembicaraan antara kedua belah pihak pada hari Sabtu gagal tanpa kesepakatan.
Rusia telah menetapkan sejumlah persyaratan untuk kesepakatan dengan kelompok-kelompok oposisi, termasuk meletakkan senjata mereka, mengadili mereka yang terlibat dalam dugaan kejahatan perang dan melarang siapa pun bergerak dari Suriah selatan ke utara negara itu.
Pihak oposisi menolak persyaratan Rusia.
Rezim Assad Gelar Serangan Besar pada Zona Gencatan Senjata Barat Daya Suriah
Dalam beberapa hari terakhir, Daraa menjadi sasaran serangan udara dan darat yang intens oleh rezim Syiah Bashar al-Assad dan sekutu-sekutunya, yang telah maju jauh ke pedesaan timur Daraa, mengusai kota-kota Busra al-Harir dan Nahtah.
Lebih dari 100 warga sipil telah tewas dan ribuan lainnya mengungsi sejak serangan rezim dimulai dua pekan lalu.
Setelah pembicaraan damai yang diadakan tahun lalu di ibukota Kazakhstan, Astana, Daraa ditetapkan sebagai “zona de-eskalasi” di mana tindakan agresi secara tegas dilarang.
Suriah baru saja mulai bangkit dari konflik kejam yang dimulai pada awal 2011 ketika rezim Syiah Nushairiyah Assad membantai warganya yang berunjuk rasa dengan keganasan militer yang tidak terduga.