Dari Balita Hingga Tua Jompo Ikut Aksi Solidaritas Masjid Al Aqsha di Istanbul

Dari Balita Hingga Tua Jompo Ikut Aksi Solidaritas Masjid Al Aqsha di Istanbul

ISTANBUL (Jurnalislam.com) – Wanita dan pria dari segala umur, kelompok pelajar, dan keluarga berkumpul di Lapangan Yenikapi Istanbul pada hari Ahad (30/7/2017) untuk menunjukkan solidaritas mereka terhadap warga Palestina menyusul blokade Israel baru-baru ini terhadap Masjid Al-Aqsha di Yerusalem.

“Yerusalem adalah hati kami,” kata seorang wanita Turki berusia 32 tahun, bersama bayi perempuan berusia 3 tahun yang membawa bendera Palestina pada saat aksi.

Esra, yang tidak ingin mengungkapkan nama belakangnya, mengatakan bahwa dia membawa bayinya ke dalam unjuk rasa karena dia yakin “masalah Palestina harus dipelajari sejak kecil.”

Mengatakan negara-negara berpenduduk mayotitas Muslim tidak berbuat cukup banyak untuk mendukung perjuangan Palestina, dia menjelaskan satu-satunya solusi untuk masalah ini “adalah satu kesatuan umat Islam yang akan bertindak keras melawan penindasan”.

Nurhayat Kurt, 85 tahun, yang bergabung dalam aksi di kursi rodanya mengatakan bahwa pada akhirnya Israel harus menyerah.

Kurt menekankan bahwa Al-Aqsha penting bagi Islam. “Saya di sini bersama anak-anak dan cucu-cucu saya. Semakin banyak Muslim yang bersatu melawan Israel, semakin suara kita akan terdengar baik,” katanya.

“Semua orang harus melakukan apa yang mereka bisa untuk saudara dan saudari kita di Palestina”.

Shiraz Abdul, 57, berasal dari Karibia, juga berada di antara para pemrotes selama demonstrasi hari Ahad.

Setelah datang ke Istanbul sebagai turis, dia mengetahui ada demonstrasi melawan Israel dan memutuskan untuk bergabung setelah dia berpikir menghadiri acara semacam itu “penting karena kami harus memiliki kedamaian di dunia”.

Abdul megatakan Israel sebagai negara kapitalis, yang “ingin mencuri seluruh dunia”.

Dia juga mengkritik negara-negara Arab karena tidak mendukung isu Palestina dan mengklaim bahwa mereka lebih memilih untuk menjadi kaya “dengan mendukung Israel”.

Semua negara kaya mencoba untuk memiliki hubungan baik dengan Israel, dia mengklaim, menambahkan “karena Israel mengendalikan sistem moneter dunia”.

Cengiz Unlu, 58 tahun, setuju dengan dia, mengatakan, “Mereka (para pemimpin Negara Muslim) lebih takut pada para pemimpin Barat daripada takut pada Allah.”

“Namun,” tambahnya, “pertemuan ini akan mengarah pada kembalinya kebangkitan Islam.”

Menunjuk pentingnya Yerusalem bagi semua umat Islam, dan tidak hanya warga Palestina, dia menyimpulkan: “Allah beserta kita, dan kita akan menjadi pemenang ketika seluruh umat Islam dapat dengan bebas melakukan sholat sehari-hari di Al-Quds”, dengan menggunakan nama Arab untuk Kota Yerusalem.

Ratusan orang menghadiri The Great Jerusalem Rally yang diselenggarakan oleh sejumlah LSM Turki.

Puluhan perwakilan dari organisasi masyarakat sipil termasuk Yayasan Pemuda Anatolia (AGD), Yayasan Bantuan Kemanusiaan (IHH), dan Yayasan Yedi Hilal, berkumpul di alun-alun dan bersumpah bahwa mereka tidak akan membiarkan Masjid Al-Aqsha jatuh ke tangan Israel.

Para pemrotes pada demonstrasi tersebut meneriakkan slogan anti-Israel dan pro-Palestina, dengan membawa bendera Turki dan Palestina untuk mendukung sesama Muslim.

Pertemuan hari Ahad adalah yang terakhir dari serangkaian unjuk rasa yang telah diadakan di Turki selama pekan terakhir menyusul blokade yang dilakukan Israel terhadap warga Palestina yang akan memasuki Masjid Al-Aqsha baru-baru ini.

Kemarahan meluap di Tepi Barat sejak pertengahan Juli, ketika militer zionis memberlakukan pembatasan keamanan di kompleks Masjid Al-Aqsha setelah kematian dua paukan penjajah Israel dan tiga orang Arab Israel dalam sebuah serangan.

Muslim menolak masuk Masjid dan berdoa di jalan-jalan di sekitar kompleks masjid tersebut untuk memprotes pemasangan detektor logam.

Israel, setelah menghadapi kecaman internasional, melepaskan detektor pada hari Jumat.

Warga Palestina pada hari Sabtu turun ke jalan dan bergegas ke Al-Aqsha untuk merayakan pemindahan detektor. Sejumlah umat Islam dari seluruh dunia bergabung dalam perayaan di sekitar Masjid dan saling menyapa.

Yerusalem adalah tempat suci bagi anggota ketiga agama Ibrahim – Muslim, Yahudi dan Kristen – dan Masjid Al-Aqsha merupakan tanah wakaf kaum Muslim dan situs tersuci ketiga di dunia Islam.

Bagikan